Pemerintah Ajak China Deteksi Virus Covid-19 di Produk Perikanan RI
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak Pemerintah China bekerja sama di bidang metodologi dan teknologi dalam mendeteksi keberadaan virus SARS Cov-2 pada produk perikanan. Langkah ini sebagai upaya menjamin mutu dan keamanan produk perikanan yang akan dikirim ke negara tersebut.
"Kami berharap adanya kerja sama metodologi dan teknologi yang dipakai oleh GACC (otoritas bea cukai China) dalam mendeteksi produk-produk perikanan dari Covid-19," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian di kantor KKP, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2).
Trenggono menjelaskan, setiap produk perikanan yang akan diekspor sudah melalui sejumlah pengujian. Baik itu komoditasnya, pengemasannya, maupun saat pengiriman. "Proses pengujian ini turut melibatkan perguruan tinggi supaya hasil yang didapat lebih akurat," terang dia.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana KKP dan MSC jamin keberlanjutan ikan konsumsi? Kerja sama kedua pihak dirintis sejak 2019, berhasil mengantarkan 40 unit pengolah ikan (UPI) dan 2 retail telah memiliki sertifikat Standar Rantai Pengawasan MSC atau Chain of Custody.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan susu ikan? 'Produk ini kan harus ada izin edar dari BPOM, itu akan dilihat dari hal tersebut, masukan dari ahli gizi juga ada misal proporsi gula 5 persen dari total kalori yang boleh ada dalam produk,' tegasnya.
-
Bagaimana KKP ingin memperkuat daya saing tuna? Pencanangan tersebut, melalui branding seafood Indonesia yang safe, eco-friendly, dan sustainable diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dapat semakin memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Kementan dengan China? Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini menandai langkah awal kerjasama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia tahun lalu, China memberlakukan pengetatan pemeriksaan setiap produk perikanan yang masuk, termasuk dari Indonesia. "Dari pemeriksaan ini, beberapa kali otoritas negara itu mendeteksi virus di kemasan produk perikanan Indonesia," ungkapnya.
Oleh karena itu, dia menilai kolaborasi bersama pemerintah Negeri Tirai Bambu itu ini menjadi penting. Antara lain dengan adanya kesamaan metodologi dan teknologi dalam mendeteksi virus corona pada produk perikanan Indonesia.
"Selain untuk memastikan keamanan produk, proses perdagangan dua negara juga berjalan tanpa hambatan," bebernya.
Dalam pertemuan tersebut, Trenggono sekaligus mengajak pemerintah China untuk berinvestasi di sektor perikanan, khususnya di bidang infrastruktur pelabuhan. "Mudah-mudahan pertemuan ini bisa jadi tindak-lanjut untuk kita lebih intens berkomunikasi, khususnya soal investasi dan perdagangan perikanan," ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Xiao Qian menyambut baik ajakan perluasan kerja sama di bidang perikanan yang ditawarkan oleh KKP. Kerja sama yang terjalin selama ini didominasi bidang budidaya dan industri pengolahan perikanan.
Pihaknya juga akan meneruskan ke otoritas terkait permintaan kerja sama KKP tentang metodologi dan teknologi yang dipakai untuk mendeteksi virus penyebab Covid-19 pada produk perikanan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang dibahas meliputi penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan IKN, hingga kerja sama riset serta teknologi.
Baca SelengkapnyaMentan menyebut kerja sama ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global.
Baca SelengkapnyaKKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengoleksi data produk yang laris manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di China.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca SelengkapnyaProgram SMART-Fish 3 dimaksudkan memperkuat produksi, standar mutu, diversifikasi produk, dan peluang pasar produk udang dan rumput laut.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaTarif bea masuk sebagai jalan keluar untuk perlindungan atas barang-barang yang deras masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya