Pemerintah akan Tingkatkan Produksi untuk Tambal Defisit Migas
Merdeka.com - Pemerintah tengah mencari cara untuk menambal defisit minyak dan gas bumi (migas) yang selama ini menjadi penyebab defisit neraca perdagangan Indonesia. Salah satu upaya pemerintah tutupi defisit migas yakni dengan mendorong kapasitas produksi migas.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, sampai dengan semester I-2019 produksi minyak siap jual atau lifting minyak baru mencapai 752.000 bph.
"Jadi salah satu usaha yang dilakukan memikirkan usaha untuk bisa mendapatkan produksi 1 juta per barel per hari. Ini tantangan bukan hanya SKK Migas tapi teman-teman dilapangan juga," katanya dalam diskusi yang digelar di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (8/8).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Selain mendorong kapasitas produksi, pemerintah juga berupaya menekan penggunaan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) maupun gas ditingkat masyarakat. Sebab, sama saja apabila kapasitas produksi ditingkatkan namun kebutuhan atau permintaan dalam negeri masih tinggi.
"Lalu pertanyaannya bisa tidak kurangi konsumsi? di 2025 saya khawatir bisa di atas 2 juta konsumsinya," imbuh dia.
Fatar menambahkan upaya pengurangan konsumsi bahan bakar ini pun bisa dilakukan dengan cara mengkonversikan gas ke tenaga listrik. Apalagi, setelah ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai mobil listrik, menjadi momentum baik.
"Bayangkan separuh Jakarta gunakan mobil listrik, gasnya yang kita produksikan sebagai listrik separuh konsumsi bahan bakar yang ada di Indonesia bakal turun, kalau bisa terjadi saya yakin defisit impor bisa kurang," katanya.
Di samping itu, dia juga mendorong perluasan pembangunan infrastruktur jaringan distribusi gas bumi (jargas) dapat tersebar di berbagai wilayah. Apabila ini ditingkatkan, maka 5 tahun ke depan diharapkan defisit migas akan tertutup.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, target lifting migas ditetapkan sebesar 635.000 barel per hari (BPOD).
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menetapkan target produksi migas nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 ribu MMscfd gas pada 2030.
Baca SelengkapnyaSKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.
Baca Selengkapnya