Pemerintah Akui Butuh Waktu Lama Untuk Ciptakan Robot Cerdas
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui, Indonesia belum sepenuhnya siap untuk menciptakan teknologi cerdas seperti robot. Sebab, sistem teknologi yang di bangun di Indonesia sendiri masih belum cukup memadai.
"Tapi dalam bentuk robotnya barangkali tidak akan bisa cepat ya apalagi di indonesia," kata Rudiantara saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/9).
Kendati begitu, untuk masuk ke sistem penggunaan Artifical Intelligence (AI) atau sistem yang digunakan robot pemerintah mengaku siap. Dia pun mendorong para perusahaan startup untuk masuk ke sistem tersebut.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa robot masih belum bisa berlari secepat hewan? Meskipun teknologi robotik telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, kinerja keseluruhan robot masih kalah jauh dibandingkan dengan kemampuan hewan. Hal ini menyoroti perlunya fokus pada integrasi sistem dan pengendalian yang lebih baik dalam pengembangan robotika.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Bagaimana AI menggambarkan Indonesia di masa depan? Dengan bantuan AI, akun ini berhasil memvisualisasikan Indonesia di masa depan dengan sangat mengesankan.
-
Apa itu Rumah Teknologi Nusantara? Techno House atau Rumah Teknologi Nusantara bisa berikan gambarannya!
"Pemerintah mendorongnya adalah dengan startup memanfaatkan teknologi salah satunya teknologi AI. Jadi pola pikirnya bukan dari teknologinya tetapi dari orang-orang Indonesianya," kata dia.
Rudiantara menyebut di tengah perkembangan teknologi saat ini Indonesia sebetulnya memiliki peluang dengan dibantu oleh 80 juta generasi milenial. Para milenial ini lah yang nantinya juga akan didorong untuk masuk ke dalam perubahan atau teknologi baru.
"Ini anak-anak muda kita sebetulnya yang kita dorong menyiapkan diri kita, menyiapkan Indonesia, untuk masuki suatu yang baru. Kenapa? karena dengan teknologi dengan mengubah mindset kita mencari cara baru, memanfaatkan teknologi dapat memberi nilai tambah," kata dia.
Seperti diketahui, Robot tercerdas di dunia, Sophia tiba di Jakarta untuk berinteraksi dalam dialog internasional CSIS tahun ini yang bertema teknologi dan dampaknya ke masyarakat. Para pejabat pun berkesempatan menguji kecerdasar robot tersebut dengan melakukan dialog.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan energi terbarukan terbesar.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui semua negara merasa takut terhadap kemunculan AI.
Baca SelengkapnyaKebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca Selengkapnya