Pemerintah akui pertumbuhan kuartal II seharusnya 5,4 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017 sebesar 5,01 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sementara, pertumbuhan ekonomi tumbuh 4 persen jika dibanding triwulan I 2017.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengakui realisasi pertumbuhan jauh di bawah harapan. Pemerintah berharap pertumbuhan kuartal II di posisi 5,4 persen.
Sebab, kuartal II terbantu dengan momen Lebaran dan mudik. "Memang kita betul tadinya mengharapkan 5,4 persen itu kuartal II, tapi kan itu baru kuartal II, tadi dijelaskan hari libur agak banyak, sudah itu saya beberapa kali cerita bahwa waktu data dikumpulkan pas puasa abis mau Lebaran orang sedang siap-siap mau pulang kampung dan sebagainya," jelas Menko Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Meski beberapa data menyebut konsumsi ekonomi melambat namun pertumbuhannya tetap berjalan baik. Seperti terjadi perkembangan di sektor bangunan yang mengalami kenaikan.
"Agusman maupun BPS tadi menunjukkan perkembangan sektor bangunan tinggi sekali naiknya, sehingga sebetulnya ekonomi kita kalaupun beberapa data mengatakan konsumsinya melambat tapi pertumbuhannya tetap berjalan dengan baik," katanya.
Dengan demikian, tambah Menko Darmin, kegiatan belanja tertunda karena menunggu pulang kampung. "Kan belanja di kampung lebih keren," tandas Menko Darmin.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja APBN, yang secara tren bakal meroket di kuartal IV.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca Selengkapnya