Pemerintah Awasi Kendaraan yang Isi Solar Subsidi Melebihi Kuota

Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperketat pengawasan penyaluran solar subsidi, dengan menertibkan kendaraan yang mengonsumsi solar secara tidak wajar dari sisi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, jika konsumsi solar subsidi melebihi kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019, maka akan dilakukan pengetatan pengawasan.
"Kalau melebihi kuota, kita akan melakukan pengawasan," kata Djoko, dalam Pertamina Energy Forum, di Jakarta, Selasa (26/11).
Djoko mengungkapkan, pengawasan akan fokus pada kendaraan yang mengisi solar subsidi dengan volume tidak wajar, hal ini dicurigai akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak mengonsumsi.
"Ada konsumsi di luar kewajaran. Misalnya ada satu mobil terekam mengonsumsi 700 liter. Ada yang 250, ini yang mau kita tertibkan," tutur Djoko.
Menurut Djoko, pemerintah tidak segan menjatuhkan hukuman bagi pihak yang kedapatan menyalahgunakan solar subsidi, karena merugikan negara. "Gunakan hukum lah. Kan tidak wajar. Kita sudah ada rekapnya," tandasnya.
Tambah Kuota Solar Subsidi
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, konsumsi solar subsidi lebih tinggi dari kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019, sehingga diperkirakan akan habis pada akhir November.
"Solar subsidi memang betul realisasi penjualan melebihi kuota, kalau dihitung akan habis akhir November," kata Nicke, di sela acara Pertamina Energy Forum, di Jakarta, Selasa (26/11).
Menurut Nicke, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah memutuskan untuk menambah kuota solar subsidi. Setelah adanya kepastian tersebut, Pertamina kembali menyalurkan solar subsidi secara normal.
"Dari ESDM dan BPH Migas sudah menyampaikan ke semua pihak ditambah kuotanya. Persediaan ada saat pemerintah akan menambah kami menyalurkan lagi," tuturnya.
Meski kuota solar ditambah, Nicke mengingatkan masyarakat agar mengonsumsi solar subsidi secara wajar, juga bagi masyarakat yang mampu tidak berhak menggunakan solar subsidi. "Kami berharap ini subsidi, subsidi pakai uang negara juga, kami harapkan pihak yang berhak menggunakan solar subsidi ini dengan volume yang wajar penggunaan yang wajar," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya