Pemerintah Bagikan 25.000 Sabun dan Cairan Pembersih Tangan Berbahan Kelapa Sawit
Merdeka.com - Pemerintah akan menyalurkan 12.500 hand soap dan 12.500 hand sanitizer yang berbahan dasar kelapa sawit. Dalam hal ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan pusat penelitian pusat penelitian surfaktan dan bioenergi (SBRC) Institut Pertanian Bogor yang kemudian disalurkan melalui Badan Layanan Umum kesehatan.
"Pada saat ini telah diproduksi sebanyak 12.500 hand soap dan 12.500 hand sanitizer yang rencananya akan disalurkan kepada masyarakat melalui Badan Layanan Umum kesehatan di wilayah Jabodetabek," ujar Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam acara penyerahan sabun cuci tangan dan penyanitasi berbahan sawit, Jumat (4/9).
Kegiatan ini, lanjut Eddy, merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mempromosikan penggunaan sawit dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan upaya pencegahan penyebaran covid-19. "Melalui kegiatan ini diharapkan manfaat dari sawit yang merupakan sumber daya alam strategis di Indonesia ini dapat menjangkau seluruh masyarakat dan membantu masyarakat kita untuk mempraktekkan pola hidup yang bersih sebagai bagian dari kehidupan saat ini maupun di masa-masa yang akan datang," sambung dia.
-
Siapa yang bisa terbantu dengan mencuci tangan pakai sabun? Mencuci tangan dengan sabun bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita.
-
Bagaimana sabun membantu membersihkan tangan? Sabun umumnya mengandung bahan aktif yang dapat memecah lapisan lipid pada dinding sel bakteri dan virus, sehingga mampu membunuh mereka dengan efektif.
-
Bagaimana cara membuat sapu dari sabut kelapa? Nah, sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari batoknya akan dikeringkan dan melalui proses pengolahan hingga menjadi serabut-serabut.
-
Dimana sabun batang tersedia? Terdapat berbagai jenis sabun batang untuk kulit kering yang tersedia di pasaran.
-
Kenapa mencuci tangan pakai sabun penting? Perlu diketahui bahwa setiap harinya tangan bisa menyentuh berbagai benda asing yang dipenuhi oleh ribuan kuman nggak kasat mata. Bila kuman-kuman ini masuk ke dalam tubuh, misalnya melalui makanan, maka risiko kemunculan penyakit pun akan lebih meningkat dan bikin kita lebih rentan sakit.
-
Siapa yang membutuhkan sabun belerang? Kandungan sulfur sangat efektif untuk merawat kulit gatal dan mengatasi jerawat pada tubuh.
Sabun cuci tangan cair atau hand shop dan penyanitasi tangan atau hand sanitizer dikembangkan oleh pusat penelitian surfaktan dan bioenergi SBRC IPB. Adapun kegiatan produksinya dilakukan oleh usaha kecil dan menengah.
"Keterlibatan usaha rakyat ini tadi melalui UKM dalam pengolahan sawit memang menjadi salah satu program strategis dari BPDPKS. Kami berharap agar keterlibatan ini akan menjadi bagian dalam upaya kita untuk mendorong peningkatan Kesejahteraan rakyat," kata Eddy.
Tidak akan berhenti sampai di sini, BPDPKS akan terus melanjutkan dan meningkatkan distribusi hand soap dan hand sanitizer ini. "Sehingga nanti kami berencana bahwa kedepan kami akan dapat menyalurkan dan ini tadi kepada seluruh masyarakat melalui Badan Layanan Umum kesehatan di Indonesia," pungkas dia.
10.000 Sabun & Cairan Pembersih Tangan dari Sawit Siap Disebar di Daerah Zona Merah
Tujuan BPDP-KS dan SBRC mengadakan program ini adalah untuk menurunkan angka perluasan penyebaran virus Covid-19 terutama pada zona merah yang terinfeksi di Indonesia. Pemberian hand sanitizer dan hand soap yang berbahan utama sawit (gliserol) ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan mencegah tertularnya virus Covid-19 agar tetap sehat dan mampu menekan angka penularan dari virus tersebut.
"Kegiatan ini merupakan implementasi kebijakan, dimana kita dapat menghasilkan produk kesehatan yang dihasilkan dari salah satu kekayaan alam di Indonesia, melalui penggunaan teknologi yang dihasilkan oleh anak bangsa kita sendiri dan melibatkan kegiatan ekonomi rakyat melalui usaha kecil menengah” kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Andin Hadiyanto di Gedung Prijadi Praptosuhardjo Kementerian Keuangan, Jumat (4/9).
Adapun target penyebaran dari produk ini adalah daerah-daerah berzona merah Covid-19 di berbagai lokasi di Indonesia. Tercatat, ada sebanyak 10.000 pcs yang akan disebarkan ke masing-masing daerah dengan tingkat kasus tertinggi di Indonesia.
"Jangan biarkan krisis Covid-19 ini membuahkan kemunduran, tetapi justru harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaIbu Iriana Jokowi bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin, beserta para ibu-ibu yang tergabung dalam OASE mengunjungi booth showcase produk binaan Pertamina Group.
Baca SelengkapnyaKonversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaNantinya, badan tersebut akan bergabung dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca SelengkapnyaSalah satu narasumber yang ikut, Hendro Kartiko, Ketua Umum Forum Pemuda Sawit Indonesia (FPSI)
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaProgram peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaProgram ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaPHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca Selengkapnya