Pemerintah bakal turunkan harga Premium mulai bulan depan
Merdeka.com - Merosotnya harga minyak dunia hingga menyentuh level USD 34 per barel membuat pemerintah Indonesia bereaksi. Salah satunya adalah dengan melakukan evaluasi terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, pemerintah akan kembali mengevaluasi harga Premium awal tahun depan. Dia memberi sinyal harga Premium akan diturunkan.
"InsyaAllah bisa turun, nanti pak menteri yang menjelaskan. Tapi sudah kita hitung, sudah kita analisis, sudah kita tentukan parameter-parameternya," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Selasa (15/12).
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
"Ya Premium kan per 3 bulan ya. Itu tanggal 1 Januari itu kita akan evaluasi lagi," sambungnya.
Wirat menyebut, penurunan harga Premium akan berdampak baik untuk perekonomian wilayah Indonesia Timur. "Penurunan harga BBM tentunya membuat ekonomi Indonesia Timur lebih baik lagi. Harga lebih rata," pungkasnya.
Seperti diketahui, harga minyak dunia masih terus anjlok setelah OPEC memutuskan tidak akan memangkas produksi meski pasokan melimpah. Harga minyak dunia jatuh hampir ke titik terendah dalam tujuh tahun terakhir atau sejak Februari 2009 silam.
Harga minyak anjlok 6 persen di perdagangan awal Desember lalu ke level USD 37,50 per barel, atau nyaris menyentuh level terendah dalam 7 tahun terakhir. Melimpahnya pasokan menghantam harga minyak dari puncaknya hampir USD 108 per barel pada Juni 2014 silam.
Anjloknya harga minyak dunia membebani pasar saham karena perusahaan sektor energi tidak bisa bertahan. saham perusahaan besar seperti Exxon Mobil Oil saja ikut turun karena rendahnya harga minyak dunia.
"Kepala saya berputar dan sangat pusing karena harga turun beberapa hari terakhir. Ini sentimen mengerikan," ucap kepala peneliti Societe Generable, Mike Wittner seperti dilansir CNN, Rabu (9/12).
Harga minyak dunia merosot karena pasar saat ini kelebihan pasokan. Selain itu, pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya China juga memperparah keadaan karena permintaan terus menurun.
Pada pertemuan OPEC di Wina, pekan lalu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan menentang pengurangan produksi untuk menaikkan harga.
OPEC, yang anggotanya secara bersama-sama memproduksi lebih dari sepertiga minyak dunia, saat ini memproduksi di atas target resmi dari 30 juta barel per hari, meskipun pasokan minyak mentah global yang membanjir telah terus-menerus memukul harga selama lebih dari setahun.
"Harga minyak mentah tidak diragukan lagi tertekan oleh kurangnya kesepakatan di OPEC, menandakan bahwa kelebihan pasokan akan bertahan lebih lama," kata Bernard Aw, analis pasar di IG Markets.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca Selengkapnya