Pemerintah Bantah Produk Impor Pertanian China Banjiri Pasar Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) membantah jika produk impor pertanian asal China membanjiri Indonesia. Sebaliknya, peningkatan kinerja ekspor pertanian ke sejumlah negara Asia, termasuk ke China berdampak positif pada neraca perdagangan Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan khusus untuk pasar China, nilai pasarnya masih potensial, terutama bagi produk pertanian Indonesia. Hal ini bisa dilihat neraca perdagangan pertanian Indonesia-China pada 2018 yang mengalami surplus sebesar USD 2,265 miliar.
"Nilai ekspor pertanian Indonesia ke China pada 2018 mencapai USD 4,025 miliar, atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan transaksi sebelumnya yang hanya USD 2,058 miliar," jelas dia di Jakarta, Jumat (21/6).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
Dia mengatakan beberapa produk yang diekspor diantaranya berasal dari komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
"Contohnya adalah ekspor impor produk pertanian kita dengan Malaysia, di mana neraca dagang pertanian kita selalu positif atau surplus dalam 5 tahun terakhir. Untuk tahun 2019 sampai bulan Maret saja, neraca perdagangan komoditas pertanian Indonesia dengan Malaysia, kita surplus 480,442 ton, dengan nilai USD 241 juta," ujar dia.
Menurut Kuntoro, berdasarkan data sampai Maret 2019, ekspor pertanian Indonesia ke Malaysia mencapai 513,917 ton, senilai USD 287 juta. "Sementara, impor kita dari Malaysia sampai Maret 2019 hanya 33,476 ton, atau senilai USD 44 juta," lanjut dia.
Selain Malaysia, kata Kuntoro, tren yang sangat positif dan surplus ini juga dialami dalam kerjasama dagang dengan negara-negara lain di Asia seperti China, Jepang, Korea dan Filipina.
Kuntoro mengatakan, ada lima produk pertanian yang menjadi andalan ekspor ke berbagai negara di Asia. Kelimanya masing-masing adalah kelapa sawit, karet, kelapa, produk hewan, dan kakao.
"Untuk kelapa sawit masih menjadi andalan kita karena nilainya yang cukup besar. Saat ini kita mencatat sudah sebanyak 3,935 juta ton kelapa sawit diekspor ke China dengan nilai transaksi mencapai USD 2,69 miliar," jelas dia.
Sebenarnya, lanjut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi mengekspor produk pertanian ke China. Walaupun, sejumlah komoditas hortikultura dan perkebunan mengalami hambatan akses bea masuk yang masih tinggi, di samping adanya standard sanitary and phytosanitary (SPS) yang sulit dipenuhi oleh petani Indonesia.
"Surplusnya neraca perdagangan kita dengan China membuktikan bahwa perdagangan kita masih unggul dibanding mereka. Jadi tidak benar kalau ada yang menyebutkan bahwa produk impor pertanian China membanjiri pasar kita. Justru sebaliknya, produk pertanian kita yang membanjiri pasar mereka," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaNeracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca Selengkapnya