Pemerintah bentuk tim pemutus rantai pasok permurah harga pangan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah membentuk tim guna memutus rantai pasok yang selama ini menjadi akar dari permasalahan bergejolaknya harga. Langkah ini dalam rangka pengamanan penyediaan, distribusi dan pemasaran pangan strategis.
Tim ini terdiri dari berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan beberapa pejabat dari masing-masing kementerian.
"Nantinya tim ini terbentuk komprehensif dan tim ini berjalan terus menerus. Tujuannya adalah memotong rantai pasok, harapannya adalah bagaimana harga di tingkat petani bisa menguntungkan. Kemudian di tingkat pengusaha juga menguntungkan, tetapi konsumennya tersenyum," kata Menteri Amran di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/6).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Dia menambahkan, masing-masing pihak memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga pemerintah bisa memberikan jaminan pasar dan harga laik bagi petani, juga pelaku usaha dan pedagang ikut menikmati keuntungan pada tingkat wajar.
"Kementerian Pertanian bertanggungjawab dalam penyediaan pasokan pangan melalui peningkatan produksi dan peningkatan kapasitas petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani," imbuhnya.
Meski begitu, langkah ini bukan hanya dilakukan untuk bulan Ramadan saja, melainkan untuk bulan-bulan lainnya agar kebutuhan masyarakat akan bahan pangan bisa dipenuhi dengan harga yang terjangkau.
"Jadi ada solusi jangka pendek dan jangka panjang itu atas arahan bapak presiden. Memang butuh waktu tidak bisa selesai hanya sehari dua hari. Ini butuh waktu karena persoalan puluhan tahun yang harus kita selesaikan," jelas Menteri Amran.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim tersebut akan mengumpulkan segala informasi terkait penyebab mahalnya harga beras serta menganalisa seluruh aktivitas perberasan.
Baca SelengkapnyaKPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaOperasi beras SPHP dengan harga Rp52.000 kemasan lima kilogram ini untuk menekan harga beras yang masih tinggi.
Baca SelengkapnyaBerbagai bahan pangan dijual dengan harga yang terjangkau masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca Selengkapnya