Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah berulang kali tebar ancaman tutup Freeport

Pemerintah berulang kali tebar ancaman tutup Freeport Freeport. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pembahasan keberadaan PT Freeport Indonesia kembali menyita perhatian. Terutama setelah pekan lalu pemerintah memutuskan memperpanjang masa pembahasan MoU kontrak karya dengan perusahaan yang berafiliasi dengan Freeport-McMoran di Amerika Serikat. Bersamaan dengan itu pula, pemerintah memperpanjang izin ekspor konsentrat bagi Freeport yang seharusnya habis akhir pekan lalu.

Bicara soal Freeport selalu menarik. Terlebih, selama ini Freeport sudah meraup banyak keuntungan dari pengelolaan tambang emas di Papua. Itu diakui Menteri ESDM Sudirman Said.

"Mereka kan sudah lama di sini, sudah banyak juga lah (kekayaan alam Indonesia) yang diambil. Jadi kalau kita sekarang punya pemikiran yang lebih baik untuk negara dan tidak merugikan mereka, seharusnya tidak masalah," ujarnya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu (24/1).

Sampai saat ini, proses renegosiasi kontrak karya Freeport belum juga disepakati. Baru dua dari enam poin renegosiasi yang sudah disepakati. Sisanya masih deadlock. Di sisi lain, Freeport menghendaki pemerintah mengizinkan perpanjangan kontrak pengelolaan tambang di Papua hingga 2041. Pemerintah belum memberikan lampu hijau untuk persoalan perpanjangan izin Freeport.

Renegosiasi kontrak karya dimulai sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hingga saat ini belum juga membuahkan hasil. Bahkan, pemerintah berulang kali menebar ancaman bakal menutup Freeport.

Ancaman menutup Freeport disebut hanya gertak sambal. Sebab, pemerintah masih melunak dengan tidak merealisasikan itu dengan banyak pertimbangan. Padahal, Freeport dinilai sudah banyak merugikan Indonesia dan membandel dengan tidak menuruti Undang-Undang yang berlaku.

Merdeka.com mencatat, berulang kali pemerintah menebar ancaman menutup Freeport. Sejak era pemerintahan SBY hingga pemerintahan Jokowi. Berikut paparannya.

Jokowi berani tutup Freeport

Keputusan pemerintah memperpanjang waktu renegosiasi kontrak karya dengan PT Freeport Indonesia sekaligus memperpanjang izin ekspor konsentrat perusahaan tersebut, menimbulkan tanda tanya. Kedigdayaan Amerika Serikat disebut-sebut melatarbelakangi keputusan itu.

Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyanggah dengan menyebut bahwa dia tidak pernah takut dengan kekuatan Amerika Serikat. Sudirman mengklaim, kebijakan yang dikeluarkan kabinet Jokowi-JK tak dipengaruhi siapapun.

"Ada orang berpendapat bila Freeport tidak tutup itu karena takut dengan negara AS. Itu harus diubah. Kami tidak punya ketakutan dengan siapapun," ucap Sudirman di DPR, Senin (26/1) malam.

Sudirman sesumbar, Presiden Joko Widodo bisa dan berani memberikan status default (tutup) kepada Freeport. "Pak Presiden justru lebih kencang soal ini. Beliau siap dengan default dan tarik diri. Tapi itu kan keputusan politik," tegasnya.

Putus kontrak jika bandel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah telah memperpanjang kontrak karya PT Freeport Indonesia di Papua. Pemerintah hanya memperpanjang kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) syarat ekspor konsentrat.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Sukhyar mengatakan saat ini pemerintah belum selesai menggodok amandemen kontrak karya. Namun, dalam proses ini, Freeport diakui terus menagih kejelasan perpanjangan kontrak hingga 2041 mendatang.

Hingga saat ini pemerintah belum memberi kepastian soal perpanjangan kontrak hingga 2041. Pemerintah masih menunggu sikap baik Freeport agar mengikuti aturan pemerintah.

Sukhyar mengaku tidak akan lemah melawan Freeport. Dalam MoU saja, jika Freeport tidak menunjukkan bangun smelter maka operasinya akan dihentikan. "Bisa kita hentikan kalau mereka ternyata bandel," ucapnya.

Hatta Rajasa ancam setop produksi Freeport

Akhir Juli 2013, Menko Perekonomian pemerintahan SBY, Hatta Rajasa menebar ancaman pada PT Freeport Indonesia dan perusahaan tambang lain yang tidak mematuhi amanah UU Minerba. Saat itu, Hatta mengatakan, jika perusahaan-perusahaan tambang tidak membangun smelter, maka pemerintah akan memaksa perusahaan tambang untuk berhenti produksi.

"Yang tidak bikin smelter silakan tutup saja produksinya," ujar Hatta saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (31/7).

Namun, ancaman tersebut seolah hanya gretak sambal setelah pemerintah kemungkinan akan memberikan dispensasi kepada Freeport. Freeport meminta dispensasi baru bisa membangun pabrik pengolahan pada 2016. Sebab, saat ini Freeport baru bekerja sama dengan PT Indosmelt untuk membangun smelter yang akan selesai pada tahun 2016.

Hatta pun melunak. Dia mengatakan bahwa pemerintah masih memberikan keringanan kepada Freeport dan memperbolehkan ekspor bahan mentah hasil tambangnya, apabila belum bisa sepenuhnya diolah di dalam negeri.

M.S Hidayat persilakan Freeport hengkang

Menteri Perindustrian era pemerintahan SBY, MS Hidayat pernah menyindir perusahaan tambang, khususnya asing yang berkukuh menolak aturan membangun smelter. Dua perusahaan yang selama ini ngotot keberatan dengan implementasi UU Nomor 4 Tahun 2009 soal larangan ekspor bahan mentah adalah PT Freeport Indonesia dan PT Newmont.

Hidayat mengaku sempat mendengar ada ancaman aneh-aneh dari perusahaan asing itu. Semisal, jika hilirisasi diwajibkan tahun depan, akan banyak operator tambang memilih hengkang dari Indonesia.

"Saya sempat dengar pernyataan, aturan (hilirisasi) akan membuat banyak perusahaan keluar, saya persilakan Anda meninggalkan Indonesia, jika itu memang harga yang harus Anda bayar untuk melawan hukum," ujar Hidayat di kantornya, Rabu (14/8).

Dia menegaskan, tidak ada hak khusus bakal diberikan pada Freeport, maupun Newmont yang juga sudah mengisyaratkan ogah mengikuti aturan. "Tidak ada perusahaan di Indonesia yang dapat privilege untuk menentang UU, termasuk Freeport dan Newmont," tegasnya.

Kalaupun nanti, produksi tambang turun karena hilirisasi, pemerintah akan mempertimbangkan kebijakan alternatif. Namun Hidayat mengingatkan Freeport dan Newmont agar menunjukkan itikad baik menaati aturan pemerintah untuk mengolah konsentrat tambang di dalam negeri.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

Baca Selengkapnya
Produksi Tambang Papua Habis di 2040, Pemerintah Percepat Perpanjangan Kontrak Freeport
Produksi Tambang Papua Habis di 2040, Pemerintah Percepat Perpanjangan Kontrak Freeport

Produksi mineral di Tambang Grasberg, Papua bakal menurun tanpa adanya eksplorasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%

Izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport
Pemerintah Resmi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport

Freeport Indonesia tinggal melanjutkan kegiatan ekspor konsentrat tembaga. Setidaknya, hingga 31 Desember 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta

Bahlil mengatakan kegiatan investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang

Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Tanggapi Kebakaran Smelter Freeport di Gresik: Tak Ada Korban
Menteri Bahlil Tanggapi Kebakaran Smelter Freeport di Gresik: Tak Ada Korban

Bahlil mengaku telah berkomunikasi dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas soal kejadian tersebut.

Baca Selengkapnya
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi

Sejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Beri Sinyal Freeport Bisa Lanjut Gali Emas Papua Hingga 2061
Pemerintah Beri Sinyal Freeport Bisa Lanjut Gali Emas Papua Hingga 2061

Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Indonesia berakhir di 2041.

Baca Selengkapnya