Pemerintah Bidik Peluang Ekspor Kendaraan Listrik ke Myanmar
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membidik peluang kerja sama dengan negara-negara tetangga di tengah-tengah momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Salah satunya soal kendaraan listrik.
Menperin Agus bilang dalam kerja sama ini nantinya Indonesia bisa melakukan ekspor kendaraan listrik ke negara tetangga. Salah satu yang potensial adalah pengiriman ke Myanmar.
"Saya dengar bahwa Myanmar sudah juga memulai membuka produk-produk EV (electric vehicle) masuk ke negaranya dan kita mengetahui bahwa belum ada industri EV yang ada di Myanmar atau negara-negara lain selain Myanmar," kata dia di Kementerian Perindustrian, Selasa (9/5).
-
Mobil listrik apa yang mendukung KTT ASEAN 2023? Wuling Motors kembali berpartisipasi sebagai Official Car Partner di KTT ASEAN 2023 yang akan digelar pada 5-7 September di Jakarta. Wuling mengerahkan 150 unit Air ev untuk mendukung mobilitas para delegasi dalam rangkaian acara yang berlangsung pekan depan.
-
Apa yang didorong Kementan ke negara ASEAN? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,' ujar Dedi, Sabtu (7/10).
-
Apa program Kemenkop UKM untuk membantu UMKM masuk ke rantai pasok industri kendaraan listrik? Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, ajang INABUYER merupakan peluang bagi UMKM sebagai start up, dealer, bengkel konversi, jasa swap baterai atau pengisian listrik dan rantai pasok komponen.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendukung pengembangan industri sepeda motor listrik lokal? 'Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM melalui pengembangan ekosistem yang mendukung, memajukan industri sepeda motor listrik lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kapasitas produksi nasional,' kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, saat memberikan sambutan pada acara INABUYER EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa (28/11).
-
Kenapa Kementan dorong negara ASEAN pakai teknologi berkelanjutan? Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penggunaan teknologi perlu dilakukan untuk mendukung pertanian tangguh dan berkelanjutan, terutama pada pengembangan demonstrasi dan diseminasi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Kemenko Perekonomian dengan Mendag Singapura? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Dengan demikian, dia melihat kalau Indonesia bisa ikut andil dalam membidik pasar mobil listrik di Myanmar. Selanjutnya, diharapkan juga membuka peluang kerja sama serupa dengan anggota ASEAN lainnya.
"Tentu itu merupakan potensi dari Indonesia untuk bisa mengirim kendaraan-kendaraan EV masuk ke pasar di ASEAN yang memang mereka belum memproduksi kendaraan EV, baik roda empat maupun roda dua," imbuhnya.
Dia menerangkan ada sekitar 11 produk untuk kendaraan roda dua berbasis listrik yang bisa dikirim ke Myanmar. Sementara, ada 2 produk mobil listrik yang juga bakal masuk ke sana.
Peluang ekspor ini mengingat juga kemampuan negara ASEAN yang ingin mulai implementasi kendaraan listrik tapi belum mampu memproduksinya secara mandiri. Sehingga, Menperin Agus ingin kesempatan itu bisa dimanfaatkan.
"Jadi sudah banyak yang bisa kita kirim ke negara-negara di kawasan yang sudah mulai membuka diri untuk menggunakan EV tapi belum mempersiapkan produksinya di negara tersebut," terangnya.
Ekspor Mobil Jadi
Menperin Agus menyebut nantinya bentuk yang diekspor ke negara ASEAN tak sebatas pada baterai kendaraan listrik atau sebagian komponen saja. Dia berharap nantinya yang diekspor adalah mobil jadi sebagai satu rangkaian.
Kendati begitu, dia belum bisa memastikan kapan kerja sama ini bisa direalisasikan. Termasuk pengiriman kendaraan listrik perdana ke Myanmar.
"Ini potensi. banyak negara-negara lain yang juga sudah mulai membuka pintu bagi pruduk produk kendaraan berbasis listrik," kata dia.
"Ya kita berharap mengekspor mobil yang sudah jadi. di situ ada baterai tapi mobil yang sudah jadi," pungkas Menperin Agus Gumiwang.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga berharap Amerika Serikat bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai.
Baca SelengkapnyaNantinya negara anggota ASEAN akan menjadi kawasan akan berbagi tugas dari hulu ke hilir untuk menjadi kawasan produksi kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menyambut baik rencana VinFast untuk mendirikan perusahaan manufaktur kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, RI memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu beri kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.
Baca SelengkapnyaRasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaUpaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah hendak menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) dunia
Baca SelengkapnyaPemerintah mengatur pengenaan tarif PPnBM dilihat berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya