Pemerintah Bikin Festival Belanja Tangkal Dampak Virus Corona ke Ekonomi RI
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka konsumsi rumah tangga di kuartal IV tahun 2019 yang tumbuh hanya 4,97 persen, lebih rendah dibanding periode sebelumnya sebesar 5,08 persen.
Hal tersebut menunjukkan turunnya daya beli masyarakat yang justru harus terus digenjot karena konsumsi memberi kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Apalagi saat ini, penyebaran virus Corona dari China ditakutkan akan memukul sektor yang menghasilkan konsumsi besar-besaran.
Untuk itu, pemerintah melakukan segala cara agar daya beli masyarakat bisa meningkat lebih tinggi. Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menyatakan ada beberapa langkah yang sedang disusun, salah satunya penjualan merchandise karakter film lebih cepat dari tanggal seharusnya.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Kami menawarkan, kami bertemu dengan pekerja seni, tolong dong mereka buat satu event. Contohnya satu moment, mereka akan rilis 1 film dengan karakter, nah merchandisenya dijual sekarang-sekarang bisa tidak, tidak perlu menunggu nanti saat mau rilis, itu kan memancing konsumsi," tutur Edi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (13/2).
Langkah yang lain misalnya mengadakan festival belanja, baik konvensional maupun online. Untuk online, nanti pemerintah akan bekerja sama dengan pihak e-commerce. Namun, barang-barang yang dijual di e-commerce juga harus dilihat asalnya.
"Kalau yang dijual belikan barang impor dari China, ya percuma juga, tidak ada barangnya. Makanya kita lihat bisa tidak dorong para pelaku usaha misalnya mendapatkan barang lain dari domestik," imbuh Edi.
Lebih lanjut, Edi bakal tetap mempertimbangkan festival belanja online ini karena diharapkan akan bisa mendorong konsumsi nanti, meskipun saat ini pihak e-commerce masih mengevaluasi program diskon 11.11 dan 12.12 yang kemarin mereka adakan.
"Mereka ingin lihat yang kemarin, 11.11 dan 12.12 seperti apa. Kalau sukses nanti dilihat yang dibelanjakan barang apa," tandasnya.
Kebut Belanja Kementerian
Penyebaran virus corona memberikan dampak perlahan tapi pasti, terutama pada ekonomi Indonesia. Sadar bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi sebagian besar oleh sektor konsumsi, pemerintah bakal terus mengebut belanja kementerian dan lembaga di kuartal I 2020.
Hal ini juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk membelanjakan anggaran dalam mengantisipasi virus corona yang mungkin bakal menggerus konsumsi awal tahun ini.
"Pertumbuhan ekonomi kita sangat didukung oleh konsumsi, karena itu secara struktur 56 persen porsinya, dan sebenarnya banyak yang mempengaruhi konsumsi tidak hanya makanan minuman, tapi juga pakaian, transportasi, komunikasi dan lainnya," ujar Edi.
Selain fokus pada belanja kementerian dan lembaga, pemerintah juga bakal fokus dalam menyalurkan bantuan sosial agar seluruh masyarakat bisa segera menikmati bantuan tanpa terhambat dampak corona.
"Kita berusaha untuk tetap menjaga konsumsi masyarakat dengan cepat-cepat merealisasikan belanja kementerian dan lembaga, terutama bantuan sosial serta belanja-belanja non operasional," ujar Arif Baharudin, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berhasil gelar program Indonesia Shopping Festival 2024 dari 8 hingga 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaProgram EPIC Sale didorong untuk mengundang masyarakat untuk belanja lebih giat lagi.
Baca SelengkapnyaTiga program belanja yang digagas pelaku usaha dan Pemerintah di akhir tahun 2024 bisa mendongkrak daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan domestik dan menjaga agar devisa tetap berada di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaPara pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca SelengkapnyaE-Katalog adalah sebuah platform yang dibangun untuk mempertemukan pemerintah dengan pelaku usaha lokal.
Baca SelengkapnyaPengusaha berharap industri ritel dapat mulai pulih di kuartal keempat 2024 hingga kuartal pertama 2025.
Baca SelengkapnyaMereka inilah yang disinggung Perry agar segera mengirimkan uang untuk para istrinya berbelanja produk UMKM.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso cukup cekatan mempromosikan sekaligus berjualan produk batik milik pelaku UMKM melalui live shopping.
Baca Selengkapnya