Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah cari cara agar rakyat kurangi nasi beralih ubi dan sagu

Pemerintah cari cara agar rakyat kurangi nasi beralih ubi dan sagu Petani Ubi Jalar. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia membuat masyarakat menjerit. Wajar saja mengingat beras masih menjadi kebutuhan pokok dan paling dibutuhkan masyarakat.

Kondisi ini mengingatkan kembali soal upaya pemerintah melakukan diversifikasi pangan, mengalihkan dari kebiasaan makan nasi ke bahan pangan lainnya. "Agar kebutuhan beras nasional bisa ditekan," Kepala Bagian Umum Ditjen Tanaman Pangan Kementan Sarwo Edhy di kantor BKPM, Jakarta, Kamis (26/2).

Untuk merealisasikan diversifikasi pangan, Kementerian Pertanian gencar menawarkan promosi investasi sektor pertanian kepada investor asing. Luasnya lahan dan suburnya tanah di Indonesia, jadi bahan promosi ke investor yang ingin menanamkan modalnya di dalam negeri.

Orang lain juga bertanya?

Dengan modal yang besar, lahan-lahan tersebut bisa dimaksimalkan menanam bahan pangan alternatif selain padi. Bahan pangan pengganti itu kemudian diolah untuk konsumsi masyarakat.

"Jadi promosi itu untuk mengurangi konsumsi beras. Biasanya diversifikasi ke sagu atau ubi jalar dan kayu," ucapnya.

Sarwo menyebut, ada dua negara yang paling berminat menanamkan modalnya untuk sektor pertanian yakni Thailand dan Hong Kong. "Mereka sebetulnya juga sama-sama negara pertanian."

Salah satu alasan mereka tertarik menanamkan modal di Indonesia lantaran luas lahan dan potensi pertanian di Indonesia masih cukup besar. Investor asing masih percaya, lahan di Indonesia mampu ditanam berbagai komoditi pangan.

"Potensi lahan di Indonesia menanamkan segala komoditi masih memungkinkan. Sehingga mereka tertarik," tuturnya.

Berita lainnya:Alasan tak perlu impor, produksi beras triwulan I bisa 32 juta tonEkspor produk pertanian kinclong, migas dan tambang lesuBabinsa dilibatkan jadi penyuluh pertanian, jauh panggang dari apiPanglima TNI ke prajurit: Gaya, gaji sedikit masih beli sayurBupati Banyuwangi ngeluh minimnya kredit pertanian pangan dari bank (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Mau Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis
Mentan Amran Mau Impor Susu 1,8 Juta Ton dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis

Namun, tidak disebutkan calon investor Vietnam yang akan memasok susu untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya
Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia
Impor Susu, Daging Sapi Hingga Beras di Tengah Jargon Swasembada Pangan Indonesia

Presiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal
Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal

Cak Imin mengatakan, program food estate itu telah berhenti.

Baca Selengkapnya
Manfaatkan Lahan Guna Secara Optimal, Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi
Manfaatkan Lahan Guna Secara Optimal, Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi

Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih
Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih

Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Minta Tambahan Anggaran Rp68 Triliun Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Mentan Amran Minta Tambahan Anggaran Rp68 Triliun Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

Amran mengatakan Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang direncanakan oleh pemerintahan baru 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Sukseskan Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Krisis Pangan
Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Sukseskan Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Krisis Pangan

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.

Baca Selengkapnya
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan

Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie

Di depan Jokowi, Megawati mengaku tidak anti gandum.

Baca Selengkapnya
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.

Baca Selengkapnya
Anies Tawarkan Contract Farming, TKN Prabowo-Gibran: Tak Bisa Gantikan Food Estate
Anies Tawarkan Contract Farming, TKN Prabowo-Gibran: Tak Bisa Gantikan Food Estate

Pasangan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan program Food Estate dengan berbagai penyempurnaan.

Baca Selengkapnya