Pemerintah cari harga cabai wajar agar tak rugikan produsen dan konsumen
Merdeka.com - Pemerintah mengungkapkan harga cabai dalam lima tahun terakhir memang cenderung meningkat. Hal ini karena ketidakcocokan dari pola tanam sehingga pada waktu-waktu tertentu terjadi kelangkaan cabai.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan tengah mencari solusi agar harga cabai tidak merugikan produsen dan membebani konsumen.
"Jadi kita harus cari harga yang wajar," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/10).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Dia melanjutkan, siapa yang menikmati kenaikan harga cabai mesti dianalisa lebih dalam. Apabila kenaikan cabai dinikmati oleh konsumen tentu akan berdampak pada inflasi. Tapi juga sebaliknya, jika harga murah petani akan merugi.
"Terlalu jatuh di petani juga jangan karena nanti akan merugikan petani," jelasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga cabai merah keriting ditingkat petani wilayah Blitar dan Kediri berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca Selengkapnya