Pemerintah cari pasar baru produk olahan karet
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mengakui turunnya harga karet di pasaran dunia dua bulan lalu lantaran manajemen suplai yang tidak tepat. Dari harga USD 300 per ton pada April, Juni lalu harga karet di pasaran dunia turun menjadi USD 2,7 per kilogram atau USD 280 per ton.
Penyebab utama adalah China yang mengurangi permintaan dan membuat suplai berlebih.Untuk mempercepat pemulihan harga, pemerintah tengah berupaya mencari pasar baru untuk produk olahan karet.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan, ada peluang besar untuk memasok karet Indonesia, tidak hanya ke industri ban atau otomotif.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Bagaimana ban mobil memberikan cengkeraman? Fungsinya tidak hanya untuk menopang dan memindahkan berat kendaraan, tetapi juga memberikan cengkeraman optimal di berbagai kondisi jalan.
-
Apa saja kode produksi pada ban mobil? Kode ini terdiri dari empat digit angka. Dua digit pertama menunjukkan minggu produksi, sedangkan dua digit terakhir menunjukkan tahun pembuatan.
-
Siapa penemu sebenarnya vulkanisasi karet? Yang mengejutkan, suku Maya di Mesoamerika telah memproduksi berbagai barang dari karet lebih dari 3.000 tahun sebelum Charles Goodyear.
-
Siapa yang mendukung penuh Kementan? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi.
"Kita harus mulai menggarap pasar non-ban, ada permintaan untuk rubber dock (pelapis dermaga) pelabuhan, atau yang banyak di Afrika adalah penampung air dari karet. Jadi ini pangsa pasar kita coba garap," ujar Bayu saat ditemui di kantor Kemendag, Rabu (3/10).
Namun Bayu tidak menampik bila produsen ban di dunia tetap menjadi penyerap karet terbesar selama ini. Karena itu, pihaknya berjanji memfasilitasi industri agar secara perlahan menerapkan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditi karet.
"Karet ini kuncinya adalah ban. Jadi sekarang kita merintis menghubungkan pengusaha karet ke pabrik mobil, tidak harus melalui ban," katanya.
Selama enam bulan terakhir, pemerintah mengaku telah menahan 300.000 ton untuk tidak diekspor. Bayu menilai kebijakan itu telah berdampak positif.
"Harga (September) sudah USD 3 per kilogram lagi, Dinamika karet memang lebih ke demand. Mengendalikan pasokan merupakan langkah yang lebih pas," paparnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand dengan pangsa pasar 21,57 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri melalui kebijakan subtitusi impor dan peningkatan investasi di sektor petrokimia.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM, mengatakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti cadangan gas bumi dan juga penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan pajak karbon bertujuan untuk memberikan alternatif kepada dunia usaha dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Baca Selengkapnya