Pemerintah catat realisasi belanja APBN-P 2015 cuma 91,1 persen
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Marwanto Harjowiryono, mencatat realisasi belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 1.806,5 triliun, atau 91,1 persen dari target sebesar Rp 1.984,1 triliun.
Hal ini disebabkan realisasi belanja modal hanya sebesar Rp 215,4 triliun, atau 78,1 dari target sebesar Rp 275,8 triliun. Pemerintah beralasan ada penambahan kegiatan pembangunan proyek fisik dan infrastruktur dalam APBN-P 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk persiapan sebelum proses pengadaan dimulai.
"Selain itu, realisasi ini juga karena perubahan nomenklatur di kementerian dan lembaga (K/L) yang berimbas pada keterlambatan pengadaan barang dan jasa. Juga karena ada masalah dalam pembebasan lahan," kata Marwanto di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/8).
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Dia menambahkan, realisasi belanja pegawai mencapai Rp 281,1 triliun dari target Rp 293,1 triliun; belanja barang sebesar Rp 233,3 triliun dari target Rp 238,8 triliun; dan pembayaran bunga utang sebesar Rp 156 triliun dari target Rp 155,7 triliun.
Selain itu, realisasi subsidi sebesar Rp 185,9 triliun dari target Rp 212,1 triliun; belanja hibah sebesar Rp 4,3 triliun dari target Rp 4,6 triliun; belanja bantuan sosial sebesar Rp 92,3 triliun dari target Rp 107,7 triliun; dan belanja lainnya Rp 10 triliun.
"Untuk transfer ke daerah dan dana desa terealisasi sebesar Rp 623,1 triliun dari target dalam APBN-P sebesar Rp 664,6 triliun," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaJumlah itu masih di bawah target belanja produk dalam negeri tahun ini sebesar Rp778 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca Selengkapnya