Pemerintah cuek petani alih profesi jadi penambang batu akik
Merdeka.com - Fenomena batu mulia atau biasa disebut batu akik semakin moncer belakangan ini. Harga jual yang tinggi menarik perhatian masyarakat untuk ikut menekuni bisnis ini.
Banyak petani berbondong-bondong beralih profesi jadi penambang atau pedagang batu akik dibanding mengurus ratusan hektar sawah. Alasannya, berjualan batu akik lebih mendatangkan keuntungan besar dibanding menjadi petani.
Fenomena ini dikhawatirkan mengganggu target swasembada pangan nasional. Namun Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil tidak mempersoalkan banyaknya petani alih profesi jadi penambang dan penjual batu akik.
-
Kenapa kerajinan perak Koto Gadang semakin menurun? Melansir dari Antara, eksistensi kerajinan perak di Koto Gadang kini semakin memudar. Hal ini disebabkan oleh jumlah perajin perak di Koto Gadang yang sudah berkurang drastis, sehingga tingkat produksi otomatis menurun.
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
"Ya kalau batu akik bisa bikin duit lebih banyak kenapa tidak? Nanti (sawahnya) diberesin lagi," kata Sofyan di Jakarta, Selasa (17/2).
Penurunan jumlah petani tidak hanya terjadi di saat heboh batu akik. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah keluarga petani di Indonesia berkurang hingga 5 juta. Dia melihat fenomena ini wajar terjadi.
Namun agar penurunan jumlah keluarga petani tidak semakin drastis, pemerintah tengah mengupayakan memberi insentif. Tujuannya agar para petani tetap mau bekerja di sawah.
"Penurunan jumlah keluarga petani. Maka pemerintah berikan insentif dengan memberikan alat produksi pertanian. Itu (penurunan keluarga petani) tren yang umum di mana-mana," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Alex K Edy mengatakan, penurunan produksi ini disebabkan petani memilih meninggalkan lahan untuk sementara waktu karena harga jenis karet mentah bongkahan berkisar Rp4.000 hingga Rp 5.000 per kg.
"Lahan dibiarkan begitu saja karena jika disadap uang dari getah sangat sedikit, rasanya tidak sebanding," kata Alex.
Dia menambahkan, meski harga sudah berada di titik terendah tapi sebagian besar petani karet Sumsel masih berproduksi lantaran tidak memiliki alternatif lain. Namun, karena impitan ekonomi ini, sejumlah petani juga banyak memutuskan beralih profesi dengan menjadi buruh dan pedagang batu akik.
"Bisa jadi, sejumlah petani karet ada yang beralih menjadi pedagang batu akik karena sedang marak saat ini dan sangat menjanjikan keuntungan," ungkapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaTerutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca SelengkapnyaInvestasi besar-besaran dari China mengancam kehidupan warga Pulau Rempang yang telah berada di pulau itu lebih dari seabad lalu.
Baca SelengkapnyaNantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.
Baca SelengkapnyaSaksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul
Baca SelengkapnyaSebelum terjun ke dunia pertanian, Makmur merantau ke Jepang dan bekerja di bidang manufaktur.
Baca Selengkapnya