Pemerintah dan asosiasi penjual bikin gerakan beli tomat petani
Merdeka.com - Pemerintah dan Persatuan Pemasar Hasil Pertanian (PPHP) menggalang gerakan beli tomat petani. Ini didorong oleh kemorosotan harga tomat saat panen raya tiga bulan terakhir.
Presiden PPHP Anne Sri Arti mengatakan tomat berasal dari petani Tasikmalaya dan Ciamis yang dibeli seharga Rp 3 ribu per kilogram. Lebih tinggi ketimbang harga saat ini, sekitar Rp 1.400 per kilogram
"sementara tomat ini balik modalnya (BEP) Rp 2.000 per kilogram di petani. Kami beli Rp 3.000 per kilogram supaya mereka tidak rugi," ujarnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (17/8).
-
Kapan tomat siap panen? Tomat biasanya dapat dipanen setelah 60-90 hari sejak ditanam dari biji. Tandanya adalah warna tomat yang sudah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, tekstur yang lembut, dan rasanya sudah manis.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa Kementan mendorong akselerasi tanam? Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada,' ujar Mentan di Jakarta, Sabtu (18/11).
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Adapun tomat yang dijual mencapai 10 ton. Penjualan dilakukan di Kementerian Perdagangan sebanyak 3 ton, Kementerian Perindustrian (2 ton), Kementerian Kesehatan (2 ton), sisanya Kementerian Pertanian.
"Kami mulai habis upacara sekitar jam 08.00. Jam 09.00 sudah habis bahkan kurang karena ada yang tidak dapat," jelas nya.
"Yang beli pertama tadi Menteri Perdagangan, banyak masyarakat dan karyawan yang beli dan langsung habis," ungkapnya.
Rencananya, acara serupa bakal digelar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 19 Agustus 2015.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaMereka bahkan sampai rela berdesakan saat mengantre untuk membeli beras di bawah harga pasaran itu.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca Selengkapnya