Pemerintah dan BI beda perhitungan soal dana repatriasi tax amnesty
Merdeka.com - Kajian Bank Indonesia (BI) menyebut penerapan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty akan menarik dana dari luar negeri ke dalam negeri (repatriasi) sebesar Rp 560 triliun. Angka ini berbeda jauh dengan perhitungan pemerintah yang memperkirakan dana repatriasi akan mencapai Rp 2.000 triliun.
Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmadi Noor Supit mengingatkan perbedaan perhitungan tersebut jangan sampai membuat penerapan tax amnesty jadi gagal. Sebab, jika dana yang masuk tidak sesuai dengan perkiraan, maka nantinya akan mempengaruhi perekonomian negara.
"Jangan sampai kemudian kita berharap banyak, tapi faktanya tidak seperti itu, kita shock lagi ekonomi kita. Bahkan bisa disebut gagal. Pengaruhnya akan luar biasa, membuat semua ini persoalan loh, walaupun hitungan cuma masuknya Rp 500 triliun," kata Supit di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa kita harus memelihara harapan? Dengan memelihara harapan, kita dapat terus melangkah maju, mengejar impian, dan menciptakan perubahan positif di dunia.
-
Kata-kata apa yang menggambarkan harapan yang tidak terpenuhi? Harapan adalah akar dari semua rasa sakit di hati.
-
Bagaimana cara agar harapan tidak membuat kecewa? Berharaplah dengan bijak, jangan sampai harapan membuatmu kecewa.
-
Bagaimana caranya agar harapan tidak membuat kecewa? Jangan terlalu berharap pada manusia, karena kekecewaan bisa datang kapan saja. Berharaplah sewajarnya, jangan sampai harapan membuatmu terluka.
-
Mengapa penting untuk berhenti berharap pada orang lain? Jangan terlalu berharap pada orang lain. Terkadang mereka tidak ada ketika kamu butuh, dan kamu harus menjadi pahlawan bagi dirimu sendiri.
-
Apa arti harapan menurut kutipan tersebut? Harapan adalah mimpi yang terjaga.
Dia menambahkan, pemerintah harus mempersiapkan diri sebelum kebijakan ini diberlakukan. Menurutnya, lembaga negara masih belum siap untuk mengelola uang yang masuk hingga ratusan atau ribuan triliun.
"Kesiapan perbankan, BKPM, pasar modal kita menerima sesuatu yang besar juga belum siap, jadi banyak yang perlu dibenahi dana kita belum buat kesimpulan dulu," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaTax amnesty ini akan memberikan rasa ketidakadilan terhadap wajib pajak yang telah patuh.
Baca SelengkapnyaBahlil menargetkan realisasi investasi 2025 sebesar Rp800 triliun saja jika hanya dibekali anggaran pada kisaran Rp600 miliar.
Baca SelengkapnyaSatgas BLBI masih mencari jalan keluar untuk mengatasi perbedaan hitungan utang antara obligor/debitur dan besaran utang yang ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaPKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.
Baca Selengkapnya