Pemerintah dan DPR Sepakati Defisit 2023 Hanya 2,84 Persen
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2023, menjadi UU APBN TA 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyusunan APBN 2023 diwarnai dengan situasi dunia yang mengalami perubahan luar biasa sangat tinggi.
"Dinamikanya masih kita lihat dan kita rasakan sehingga di dalam keputusan APBN 2023 ini kita memahami di satu sisi kita tetap optimis namun di sisi lain kita juga waspada," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, di Gedung Nusantara II DPR RI, Kamis (29/9).
Dalam pembahasan APBN 2023, disepakati penerapan negara di 2023 sebesar Rp 2.463 triliun, lebih besar Rp 19,4 triliun dibandingkan dengan usulan sebelumnya sebesar Rp 2.443,5 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.021,2 triliun, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan mencapai Rp 441,4 triliun.
-
Kenapa APBN dibuat? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Siapa yang bertanggung jawab pada APBN? Fungsi otorisasi, APBN sebagai dasar dalam mengatur pendapatan dan belanja negara di setiap tahun. Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Siapa yang menjadi Menteri ATR/BPN? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
-
Siapa yang mengisi posisi Menteri ATR/BPN? Posisi Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi kemudian diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kita akan melihat secara hati-hati komponen-komponen yang menyebabkan penerimaan negara baik perpajakan pajak, Bea Cukai, maupun PNBP, untuk mengidentifikasi kemungkinan dinamika global yang akan mempengaruhi target pendapatan negara tahun depan, dan langkah-langkah pengamanan akan terus kita perkuat," imbuhnya.
Selanjutnya, defisit APBN di 2023 disepakati sebesar Rp 598,2 triliun, atau 2,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Kita juga akan terus menjaga agar pembiayaan ini dapat dilakukan dengan aman, dan hati2 apalagi dalam situasi dimana sektor keuangan global mengalami dinamika yang sangat besar di tahun 2023," tambahnya.
Selain itu, pada asumsi makro yang sudah disepakati yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen, kemudian inflasi 3,6 persen, nilai tukar rupiah Rp 14.800 per USD, suku bunga SUN 10 tahun 7,9 persen. Harga minyak mentah USD90 per barel, lifting minyak 660 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.100 barel per hari.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPengesahan ini menjadi landasan Prabowo Subianto menjalankan pemerintahannya di tahun pertama.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaPenyusunan APBN 2025 telah dilakukan melalui konsultasi langsung dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPenyusunan kebijakan yang tertuang dalam UU APBN 2025 ini tidak lepas dari ajaran Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom sekaligus ayah dari Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca Selengkapnya