Pemerintah Diimbau Pilih Waktu yang Tepat untuk Perbaiki Ekonomi Akibat Corona
Merdeka.com - Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng mengatakan, penanganan pencegahan virus corona (Covid-19) tak dapat dipisahkan dari ketahanan ekonomi. Untuk itu, dia berharap pemerintah tidak gegabah dalam membuka suatu peluang ekonomi padahal kondisinya belum tepat.
"Kita mau atasi ini supaya ekonomi itu cepat berjalan. Tapi kan harus kita lihat juga, apakah sudah timing-nya tepat, atau apakah masih ada hal-hal yang harus kita lakukan sebelum misalnya membuka satu peluang di bidang ekonomi," ungkapnya dalam sesi teleconference, Selasa (12/5).
"Jadi kembali, organisasi, akuntabilitas dan komunikasi ini yang perlu dibangun dengan sangat cepat," dia menegaskan.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang mengemukakan tentang pentingnya ketahanan ekonomi? Bagi pakar ekonomi UGM, Akhmad Akbar Susanto, pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng menjadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
Dia pun mendesak pemerintah untuk tidak menunda hal tersebut. Sebab jika tidak, itu dapat merambah kepada masalah ekonomi yang akan memberikan dampak tidak positif di masa depan.
"Karena begini, apa yang terjadi kalau kondisi penanganan Covid-19 ini tidak efektif, itu akan mempengaruhi langkah-langkah dari pebisnis, khususnya pebisnis asing, untuk melakukan investasi. Mereka khawatir Indonesia tidak memiliki kemampuan menangani Covid-19 ini secara efektif," ujarnya.
Menurut dia, saat ini memang sudah terjadi proses penanganan, tapi belum efektif. Itu terbukti dari angka pertambahan pasien positif corona yang terus meningkat sehingga kurvanya belum bisa stabil, apalagi menurun.
"Padahal presiden sudah menginstruksikan sudah mulai harus turun bulan Mei ini. Ini kan sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Yang bisa dilakukan adalah perbaiki manajemennya supaya efektif, efisien," imbuh Tanri Abeng.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaHIPMI menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi UMKM melalui digitalisi.
Baca SelengkapnyaAHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaHal tersebut menurutnya agar menciptakan percepatan kemajuan dan kesejahteraan rakyat yang semakin inklusif.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh
Baca SelengkapnyaDengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segerakeluar dari middle income trap.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaUpaya perbaikan iklim investasi secara terus menerus mesti dilakukan agar pertumbuhan investasi dan perkonomian tidak terhenti.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca Selengkapnya