Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah diingatkan hati-hati respons arus globalisasi

Pemerintah diingatkan hati-hati respons arus globalisasi Mari Elka Pangestu. Istimewa ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah pengamat dan praktisi ekonomi yang dulu pernah mengambil kebijakan di pemerintah kembali memberikan masukan dan kritik terhadap jalannya pengambilan kebijakan negara dalam empat tahun terakhir. Masukan tersebut dituangkan dalam sebuah buku yang membahas pengalaman Indonesia dalam menghadapi pertentangan antara globalisasi, nasionalisme dan kedaulatan di masa lalu, saat ini dan kedepan, terutama dalam kancah perubahan dunia resmi diluncurkan.

Buku yang diterbitkanan Insitute of Southeast Asian Studies (ISEAS) dengan judul Indonesia and the New World: globalization, nationalism and sovereignty dengan penyunting Arianto A. Patunru (ANU), Mari Pangestu (FEBUI) dan M. Chatib Basri (FEBUI) ini memuat sejumlah tulisan dari ahli Indonesia dan internasional yang menganalisa isu-isu ini dari kaca mata ekonomi, sosial, politik, dan keamanan yang pernah dipresentasikan pada saat konferensi tahunan, Indonesia Update yang ke-35 di Australian National University (ANU).

"Berbagai pandangan dalam buku ini dapat melahirkan inspirasi dan memperkaya sudut pandang kita dalam menganalisi masalah dan tantangan Indonesia ke depan, karena itu layak untuk mendapat perhatian baik dari kalangan pemerintah, praktisi dan akademisi," kata ekonom senior Mari Elka Pangestu.

Orang lain juga bertanya?

Dalam pandangan Mari, dimensi globalisasi saat ini semakin kompleks dan rumit, seperti pisau bermata dua. Globalisasi meningkatkan akses untuk memperbaiki taraf hidup dan juga meningkatkan kepekaan. Di satu pihak, globalisasi memberi manfaat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi, kenaikan pendapatan per kapita dan penurunan kemiskinan.

Globalisasi tak terbendung dan bahkan menjadi semacam kebutuhan pokok sehari-hari, antara lain ketika manusia di pelbagai pelosok dunia terhubung secara instan lewat media sosial. Namun di lain pihak, globalisasi juga telah meningkatkan kepekaan suatu negara kepada berbagai guncangan dan dampak negatif globalisasi.

"Akibatnya sentimen anti-globalisasi meningkat, pemicunya antara lain pengalaman pahit akibat krisis keuangan dunia serta ketimpangan ekonomi yang semakin lebar di depan mata karena keuntungan dari globalisasi tidak merata."

Menurut Mari, kompleksitas globalisasi memunculkan pilihan-pilihan politik, yang mengejutkan, seperti terpilihnya Presiden Duterte di Filipina, Trump di Amerika Serikat, dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Manifestasi dari pilihan pilihan tersebut berujung pada kebijakan-kebijakan yang umumnya cenderung lebih bersifat populis dan isolasionis sebagai upaya melindungi diri dari dampak globalisasi dan atas nama kedaulatan.

Dalam beberapa hal, fenomena ini juga terasa di Indonesia. Berbagai kebijakan serta diskursus publik diwarnai oleh semangat anti-globalisme. Dalam hal ekonomi, proteksionisme dan nasionalisme kembali meningkat dan penolakan atas ‘pengaruh asing’ dimanifestasikan ke dalam kebijakan seperti pelarangan impor atas nama swasembada, dan restriksi di bidang investasi. Respons 'melindungi' seperti ini tidak dapat disalahkan, karena memang ada sisi gelap dari globalisasi seperti kepekaan terhadap guncangan ekonomi, perdagangan manusia, penistaan pekerja migran, fake news, dan sebagainya.

"Namun seyogyanya berbagai pengalaman itu mengharuskan pendekatan yang lebih berhati-hati dalam merespons globalisasi agar mendukung desain kebijakan yang lebih tepat untuk menjawab isu yang muncul. Pencapaian swasembada pangan misalnya, tidak harus diartikan melarang impor sama sekali. Artinya, pendekatan untuk menencukupi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau, termasuk dengan pengelolaan impor agar stok dalam negeri cukup dan harga stabil juga perlu ditekankan. Swasembada sebagai target juga perlu dibarengi peningkatkan produktivitas dan produksi dalam negeri sehingga mengurangi kepekaan terhadap guncangan eksternal, seperti kenaikkan harga pangan yang dialami di 2008," kata Mari

Buku ini berisi pandangan beberapa peneliti terkemuka yang membahas berbagai isu penting seputar globalisasi, nasionalisme dan kedaulatan di Indonesia. Tulisan dalam buku ini mencakup sejarah keterlibatan Indonesia dengan dunia internasional, posisi Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan, serta merebaknya kembali nasionalisme di bidang ekonomi dan keamanan.

Buku ini juga membahas dampak globalisasi terhadap kemiskinanan dan ketimpangan, nasib buruh dan serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya, terutama kaum perempuan. "Buku ini cukup komprehensif dalam mengupas berbagai pengalaman menghadapi globalisasi," kata Mari Pangestu. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya

Perbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram
Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bikin Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam Suram

Trump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam

Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram

Trump sering kali menekankan prinsip "America First".

Baca Selengkapnya
Donald Trump Bawa Angin Segar bagi Industri Kripto, Begini Penjelasannya
Donald Trump Bawa Angin Segar bagi Industri Kripto, Begini Penjelasannya

Kripto bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti inovasi teknologi.

Baca Selengkapnya