Pemerintah diminta bangun ekonomi sehat bebas dari rokok
Merdeka.com - Wakil Kepala Lembaga Demografis Universitas Indonesia Abdillah Ahsan berharap upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi rokok masyarakat bisa mengurangi jumlah prokok di Indonesia dan membangun pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Berdasarkan data dari The Tobacco Atlas, lebih dari 53,75 juta orang dewasa dan 2,6 juta anak mengkonsumsi tembakau setiap hari di Indonesia. Dari angka 2,6 juta, 41 persen anak laki-laki dan 3,5 persen anak perempuan menjadi perokok aktif sejak umur 12 tahun.
"Jika saat jadi pelajar saja mereka sudah merokok, maka 10 tahun lagi saat mereka sudah memasuki usia kerja tubuhnya sudah sakit-sakitan karena rokok. Dan ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita," kata Abdillah di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (2/9).
-
Siapa saja yang terdampak buruk dari asap rokok? Penting untuk dicatat bahwa dampak dari asap rokok tidak hanya membahayakan perokok aktif. Mereka yang terpapar asap rokok secara pasif juga berisiko mengalami masalah kesuburan yang serupa.
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Dia mengimbau agar pemerintah bisa melakukan berbagai upaya lebih agar masyarakat bisa mengurangi konsumsi rokok, dan menjaga kesehatan mereka. Menurutnya, masyarakat yang sehat bisa menghasilkan pendapatan lebih banyak bagi negara dan memajukan ekonomi Indonesia.
"Yang harus kita bangun itu pertumbuhan ekonomi yang sehat. Tidak ada gunanya ekonomi tinggi kalau jumlah penyakit naik. Dengan kita mengendalikan konsumsi rokok maka masy akan sehat. Dan masyarakat yang sehat akan jauh lebih bermanfaat bagi ekonomi karena akan lebih efektif tenanganya," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.
Baca SelengkapnyaDalam penyesuaian ke depan, yang didasari oleh alasan kesehatan masyarakat, perlu dilakukan secara hati-hati dan kalkulatif untuk menciptakan keseimbangan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaRPP UU Kesehatan dinilai melarang total kegiatan penjualan dan promosi produk tembakau.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaPeraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaKedua produk regulasi ini berpotensi menghilangkan dampak ekonomi sebesar Rp308 triliun.
Baca Selengkapnyadalam Rencana Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) salah satu aturan yang disoroti yakni nantinya, kemasan rokok harus polos tanpa merek.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei yang dilakukan oleh Indodata, peredaran rokok ilegal di Indonesia mencapai 46,95 persen pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya