Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Diminta Benahi Regulasi Genjot Investasi Migas

Pemerintah Diminta Benahi Regulasi Genjot Investasi Migas Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Indonesia Petroleum Association (IPA) membeberkan beberapa cara agar pemerintah dapat meningkatkan minat investor minyak dan gas bumi (migas) global untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Tanah Air.

Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA), Nanang Abdul Manaf menyampaikan, salah satu cara untuk menarik investor asing masuk yakni dengan membenahi regulator yang selama ini dianggap masih sulit. Sebab, rata-rata investor yang ingin masuk masih mempertimbangkan dikarenakan regulasi yang rumit.

"Kita sering berhadapan dengan aturan, kita ingin simple tapi tetap mengatur dengan bisnis kita. Tapi di daerah beda lagi. Ini yang buat investor kadang kesulitan. Kita itu fokusnya mencari minyak dan teknisnya kita harus pinggirkan," kata dia dalam diskusi yang di gelar di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (8/8).

Orang lain juga bertanya?

Nanang pun mendorong agar pemerintah membuka perizinan untuk investor di sektor migas melalui satu pintu. Dengan begitu tidak ada lagi investor global yang merasa kesulitan untuk masuk ke Tanah Air.

"Ketika kita berhadapan dengan investor kan dia bisa memilih kalau di tempat lain lebih baik barangkali di tempat yang lain," kata dia.

Selain dari sisi regulator, tak kalah penting adalah masalah kepastian. Sebab, kebanyakan investor global yang ingin masuk menamakan modalnya perlu kepastian dari segi value.

"Kita namanya kontrak kalau sudah masuk produksi itu 30 tahun. Investor selama 30 tahun ingin mendapatkan kepastian, perhitungan itu harus sudah kembali," jelasnya.

Meski begitu, Nanang mengakui dari segi kepastian hukum pemerintah mengenai investor saat ini sudah cukup baik. Namun, perlu digarisbawahi pula, Indonesia berkompetisi dengan negara-negara lain untuk mendatangkan investor global.

"Jadi kita harus lebih baik dengan negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Thailand. Karena terus terang investor tidak punya loyalitas ketika pilihan secara itulah diambil. Begitu ada daerah lebih atraktif mencari baru untuk itu kita harus menyadari kita bukan menjadi daerah primadona lagi tapi kita harus berkompetisi dengan negara lain," pungkasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Petrokimia RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam, Pengusaha Minta Hal Ini ke Pemerintah
Industri Petrokimia RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam, Pengusaha Minta Hal Ini ke Pemerintah

Para pelaku usaha mengungkapkan bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.

Baca Selengkapnya
Mahfud ungkap Curhatan Investor Sulitnya Urus Perizinan: Kalau Nyuap Baru Jalan
Mahfud ungkap Curhatan Investor Sulitnya Urus Perizinan: Kalau Nyuap Baru Jalan

Pernyataan itu bukan tanpa bukti. Mahfud mengaku sering mendapat keluhan dari investor.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Negara Terancam Merosot Akibat Produksi Migas Indonesia Terus Anjlok
Penerimaan Negara Terancam Merosot Akibat Produksi Migas Indonesia Terus Anjlok

Investor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.

Baca Selengkapnya
Gibran Tiba-Tiba Sambangi Kantor Menteri Bahlil, Bahas Apa?
Gibran Tiba-Tiba Sambangi Kantor Menteri Bahlil, Bahas Apa?

Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Investasi Migas di Indonesia Mandek 30 Tahun Terakhir
Investasi Migas di Indonesia Mandek 30 Tahun Terakhir

Luhut menerjunkan tim gugus tugas Kemenko Marves untuk mengidentifikasi masalah ketahanan energi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru

Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan

Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Maruf Amin Minta Kementerian Lembaga Hingga Pemda Tak Persulit Masuknya Investasi
Maruf Amin Minta Kementerian Lembaga Hingga Pemda Tak Persulit Masuknya Investasi

Upaya perbaikan iklim investasi secara terus menerus mesti dilakukan agar pertumbuhan investasi dan perkonomian tidak terhenti.

Baca Selengkapnya