Pemerintah Diminta Lakukan Reformasi Anggaran Belanja Besar-besaran
Merdeka.com - Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri menilai reformasi perpajakan seharusnya diikuti dengan reformasi anggaran belanja pemerintah. Sebab, sejak sebelum adanya pandemi Covid-19, belanja pemerintah selalu bengkak tanpa prosedural.
Anggaran untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) setiap tahun naik. Belum lagi beberapa belanja kebutuhan infrastruktur yang lebih banyak dan meningkat melalui penyertaan modal ke BUMN.
"Reformasi perpajakan kita ini perlu diikuti dengan reformasi anggaran pemerintah, paradigmanya harus diubah," kata Yose dalam Webinar Perpajakan di Era Digital: Menelaah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Jakarta, Kamis (14/10).
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa yang dikritik Komisi XI terkait anggaran BPS? 'Pada dasarnya, kami memahami betul usulan tambahan pagu BPS, khususnya untuk perbaikan gedung kantor yang tidak layak.''Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mendukung kinerja BPS untuk menjalankan tugas dalam menyediakan basis data kependudukan, hingga menjalankan program-program strategis, seperti Registrasi Sosial Ekonomi, hingga Sensus pertanian,' urai Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI bersama BPS pada Selasa (5/9).
-
Siapa yang usulkan tambahan anggaran BPS? BPS mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp764,80 miliar pada pagu anggaran tahun 2024 yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti survei wisatawan nusantara, survei statistik e-commerce, survei metropolitan statistical area, hingga pengadaan tanah untuk bangunan kantor dan revitalisasi bangunan kantor.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
Yose menjelaskan saat ini pemerintah banyak menaruh dana APBN dalam berbagai proyek BUMN. Memang kebutuhan pembangunan infrastruktur meningkat, tetapi hal ini harus dilakukan dengan mekanisme pengeluaran anggaran yang lebih efisien. Program kerja sama pemerintah dan swasta juga harus bisa ditingkatkan .
"Jangan seperti sekarang dari bisnis ke bisnis, ini akan menaruh anggaran dalam proyek infrastruktur tadi. Ini bisa meningkatkan beban anggaran yang lebih besar," kata dia.
Dari sisi belanja rutin dan non rutin juga terus mengalami peningkatkan. Khususnya pada pembayaran pensiun, subsidi dan jaringan sosial. Menurut Yose, sebaiknya pemerintah melakukan perubahan skema pemberian pensiun pada PNS. Agar anggaran untuk membayar pensiun bisa lebih diprediksi.
"Pembayaran pensiun juga makin hari makin besar, harusnya skema ini diubah," kata dia.
Selanjutnya
Selama masa pandemi, penggunaan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga seharusnya lebih efisien. Sebab dalam pengamatannya, banyak program PEN yang tidak efektif, menyentuh sektor-sektor esensial dan dampak multiplier efeknya dipertanyakan.
Begitu juga dengan paradigma penggunaan anggaran. Yose mengaku pernah ikut terlibat dalam salah satu proyek pemerintah. Dalam proyek tersebut kelebihan anggaran harus dihabiskan dan tidak bisa dikembalikan. Bila terjadi anggaran yang dialokasikan berlebih, maka pemegang proyek bisa mendapatkan nilai jelek. Padahal kondisi sebaliknya justru terjadi di sektor swasta, kelebihan anggaran bisa dikembalikan.
"Bagaimana paradigma dalam anggaran pemerintah harus diubah, anggaran ini harus dihabiskan atau tidak bisa dikembalikan. Kalau hibah enggak habis bisa dikasih kembali," kata dia.
Untuk itu dia menilai pemerintah juga perlu melakukan reformasi anggaran secara menyeluruh. "Jadi reformasi anggaran pemerintah ini harus dilakukan," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi anggaran itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP menyatakan sikap setuju dengan beberapa catatan.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPenambahan 44 kementerian ini berpotensi untuk mengancam pelaksanaan program prioritas.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaFraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritik postur belanja negara era Prabowo Subianto yang disusun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara di 2024 ditargetkan capai Rp2.781,3 triliun, di mana penerimaan perpajakan ditargetkan capai Rp2.307,9 triliun.
Baca Selengkapnya