Pemerintah Diminta Lakukan Transisi Energi Penuhi Target Perjanjian Paris
Merdeka.com - Manager Program Transformasi Energi IESR, Jannata Giwangkara mengatakan, Indonesia seharusnya membangun peta jalan transisi energi yang mengarah pada target memenuhi Perjanjian Paris. Transisi energi saat ini harus memiliki tujuan netral karbon pada tahun 2050, sebagaimana komitmen Indonesia dengan negara-negara dunia dalam Perjanjian Paris.
Dia menilai untuk bisa memenuhi target tersebut perlu ada perbaikan dalam sektor ketenagalistrikan dan transportasi. Dua sektor ini harus menjadi prioritas pemerintah dalam rangka melakukan dekarbonisasi.
"Ketenagalistrikan dan transportasi menjadi dua sektor prioritas untuk melakukan dekarbonisasi," kata Jannata dalam dalam Peluncuran Laporan Seri Studi Peta Jalan Transisi Energi Indonesia, Jakarta, Rabu, (4/11).
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Siapa yang memimpin transisi energi di Pertamina? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Siapa pemimpin Pertamina dalam transisi energi? 'Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.' 'Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran Pertamina di Indonesia dan memperkuat eksposure sebagai perusahaan energi global,' jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
-
Kenapa Pertamina fokus pada transisi energi? 'Percepatan transisi energi di Indonesia bukan hanya upaya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan energi,' ujar Nicke.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Dua proses ini akan membawa konsekuensi dan berdampak pada sektor-sektor industri lainnya. Maka proses transisi perlu dilakukan secara berkeadilan agar dampak yang dihasilkan bisa diantisipasi dan disiapkan responnya.
Di sektor ketenagalistrikan, Jannata mengatakan ada 4 program yang bisa dilakukan pemerintah. Mulai dari menaikkan bauran listrik dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Kemudian menghentikan atau melakukan moratorium pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang baru. Dalam hal ini Jannata menyarankan pemerintah untuk mulai mengurangi rencana pembangunan PLTU secara bertahap.
"Rencana-rencana program pemerintah membuat PLTU itu mulai dikurangi secara bertahap," kata Jannata.
Pembangkit Listrik EBT
Di sisi lain, pembuatan pembangkit listrik berbasis EBT perlu ditingkatkan sebagai bentuk substitusi dari pengurangan PLTU yang baru. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan retrofit PLTU yang beroperasi.
"Dari exiting yang ekonomis ini perlu dilakukan retrofit. Ini membuat sistemnya jadi lebih fleksibel," kata dia.
Selanjutnya, pemerintah disarankan mulai memberhentikan secara berkala penggunaan PLTU yang sudah lama. Ini ditujukan untuk PLTU yang dinilai sudah sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
Ini perlu dilakukan dalam rangka membuat listrik dari EBT memiliki harga yang sejajar dengan yang bersumber dari fosil. "Sehingga energi dari pembangkit EBT ini akan bisa sejajar, baik dari sisi harga dan listriknya dengan pembangkit termal seperti pembangkit batubara," kata dia.
Sementara itu, dari sektor transportasi, Jannata menilai pemerintah harus melakukan elektrifikasi pada moda transportasi penumpang. Strategi ini pun memang sedang dikembangkan oleh pemerintah.
Sisi lain dia menilai tren penggunaan moda transportasi juga akan terus berkembang. "Trennya ke depan di sektor pengguna ii akan marak," kata dia.
Untuk itu, kesempatan ini harus bisa ditangkap PLN untuk meningkatkan permintaan dari masyarakat dengan menyodorkan teknologi log in yang dikembangkan yakni biodiesel. "Menggunakan bahan bakar nabati atau sintetis untuk moda transportasi yang sulit untuk dielektrifikasi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara beberapa pekan lalu menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaKarena aspek ini menentukan bagaimana setiap negara bergerak untuk menuju target Net Zero Emission.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan tentang pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam upaya transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaRumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca Selengkapnya