Pemerintah diminta pakai UU Pembebasan Lahan untuk PLTU Batang
Merdeka.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (PLTU Batang).
Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Mohammad Effendi mengaku saat ini pembebasan lahan telah mencapai 87 persen dari total lahan yang dibutuhkan sebagai syarat memperoleh Financial Closure.
"PLTU Batang sudah menerima persetujuan untuk Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan izin-izin lainnya yang diperlukan," ujar dia di Jakarta, Selasa (18/11).
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
-
Apa teknologi utama yang digunakan PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Di mana PLN terus berinovasi? Selain menyediakan listrik berkeadilan bagi masyarakat Indonesia, PLN juga terus menciptakan inovasi-inovasi bisnis bagi masyarakat, seperti: aplikasi PLN Mobile, Stasiun Pangisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Home Charging, program Electrifying Agriculture (EA), Electrifying Marine serta Captive Power Acquisition.
Dia menjelaskan BPI telah menandatangani amandemen Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) pada tanggal 31 Oktober 2014. Dalam PJBL tersebut, BPI memperoleh perpanjangan waktu penyelesaian Financial Closure proyek PLTU Batang efektif sejak 6 Oktober 2014 dan diperpanjang sampai dengan 6 Oktober 2015.
Dia menegaskan UU No. 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum diharapkan segera diberlakukan oleh Pemerintah dan dilaksanakan PLN.
"Diharapkan dengan diberlakukannya UU tersebut, penyelesaian pembiayaan proyek tersebut mungkin dapat dilaksanakan sebelum 6 Oktober 2015," kata dia.
Dia menjelaskan proyek ini menggunakan teknologi paling terkini dan tidak akan memberikan dampak buruk bagi Batang, bahkan akan memberikan manfaat yang signifikan untuk masyarakat lokal serta mencegah terjadinya krisis listrik di Jawa dan Bali.
Sementara itu, Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan PLTU Batang menawarkan peningkatan efisiensi yang melebihi rancangan boiler biasa dan mengurangi dampak lingkungan dari seluruh emisi, terutama karbondioksida.
"Adaro Energy akan memasok sebagian besar kebutuhan batubara, dengan penggunaan Envirocoal yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah sehingga menambah kinerja lingkungan yang lebih istimewa," kata Boy.
Sebagai informasi, BPI merupakan perusahaan joint venture yang didirikan oleh tiga perusahaan konsorsium yang terdiri dari Electric Power Development Co. Ltd (J- Power), PT Adaro Power dan ITOCHU. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaInisiatif itu untuk mempercepat penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca Selengkapnya