Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Diminta Susun APBN Berorientasi Kelestarian Lingkungan

Pemerintah Diminta Susun APBN Berorientasi Kelestarian Lingkungan rapat banggar. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Badan Anggaran DPR RI menilai selama ini pembangunan nasional hanya berorientasi pada sektor ekonomi belaka dan mengesampingkan aspek-aspek lingkungan. Tak heran pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak sejalan dengan kelestarian lingkungan.

"Selama ini nalar pembangunan yang terbentuk bersifat ekonomistik, ini hanya untuk perekonomian tinggi dan mengabaikan aspek lingkungan," kata Ketua Banggar, Said Abdullah, dalam Sidang Paripurna di Kompleks DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9).

Said menilai, saat ini sudah saatnya rencana pembangunan nasional memberikan perhatian kepada aspek lingkungan dan keanekaragaman hayati. Isu ini kata dia sudah menjadi pembahasan tingkat global sejak tahun 1997. Namun sayangnya berbagai negara belum meratifikasi Protokol Kyoto di Jepang yang telah disepakati saat itu.

Orang lain juga bertanya?

"Sayangnya tidak banyak negara meratifikasi atau menjalankan ini," kata dia.

Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia akhirnya menandatangani Paris Agreement tahun 2016 sebagai upaya pengendalian gas rumah kaca. Perjanjian internasional ini pun telah diratifikasi Indonesia. Namun, sayangnya lagi, kata Said, pembangunan nasional masih belum ramah terhadap emisi.

"Sekali pun sudah diratifikasi, tidak serta merta pembangunan kita ramah emisi," kata dia.

Bahkan di masa depan, kerusakan ekologi dan berbagai virus menjadi tantangan yang akan dihadapi Indonesia. Apalagi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebut, Jakarta sebagai Ibukota Indonesia akan tenggelam sebagai akibat turunnya muka laut. Selain itu beberapa waktu lalu juga ditemukan ribuan burung pipit mati di Bali dan Cirebon karena tingkat keasaman air hujan yang tinggi.

"Ini beban berat bagi bumi," kata dia.

Untuk itu, Said meminta penyusunan APBN selanjutnya berorientasi juga pada wawasan lingkungan. Sehingga tidak hanya semata untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi belaka, melainkan memasukkan aspek lingkungan sebagai penyeimbang.

"Orientasi penyusunan APBN berwawasan lingkungan sangat penting kita lakukan. Ke depan wujud APBN kita tidak semata milik canon ekonomi tapi ada timbangan penyimpangan yaitu timbangan lingkungan," kata dia.

"Banggar berharap asumsi makro kita ini bukan ekonomi makro tapi tambahkan indeks lingkungan hidup dalam pilarnya," sambungnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBN Tahun 2024 Usung Tema Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif & Berkelanjutan
APBN Tahun 2024 Usung Tema Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif & Berkelanjutan

Pemerintah terus berupaya untuk menyikapikonstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar DPR: APBN 2025 Disesuaikan dengan Program Strategis Prabowo Subianto
Ketua Banggar DPR: APBN 2025 Disesuaikan dengan Program Strategis Prabowo Subianto

Said Abdullah, mengatakan DPR dan pemerintah telah mengupayakan APBN 2025 ini menjadi jembatan transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi

Mengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Kota-Kota Indonesia Disentil Pemerintah, Disebut Hanya Fokus Kejar Komersil
Pembangunan Kota-Kota Indonesia Disentil Pemerintah, Disebut Hanya Fokus Kejar Komersil

Jika para arsitek dari universitas di kota-kota Indonesia turut serta, maka akan lebih indah dan tertata.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?

Dalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi

Dalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945
Asta Cita Prabowo-Gibran dan Harapan Sistem Ekonomi Berbasis Pancasila dan UUD 1945

Saat ini sistem ekonomi yang dibangun masih absen mengakar pada falsafah pendirian bangsa itu.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target

Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Rancang APBN 2025 Sesuai Ajaran Ayah Prabowo Subianto
Sri Mulyani Rancang APBN 2025 Sesuai Ajaran Ayah Prabowo Subianto

Penyusunan kebijakan yang tertuang dalam UU APBN 2025 ini tidak lepas dari ajaran Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom sekaligus ayah dari Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Debat Cawapres: Prabowo-Gibran Mau Bikin Lembaga Khusus Penerimaan Negara
Debat Cawapres: Prabowo-Gibran Mau Bikin Lembaga Khusus Penerimaan Negara

Lembaga ini nantinya akan berada langsung di bawah komando Presiden.

Baca Selengkapnya
Perluasan Basis Pajak Berlanjut, Pemerintah Incar Pendapatan Pajak Rp2.490 Triliun di 2025
Perluasan Basis Pajak Berlanjut, Pemerintah Incar Pendapatan Pajak Rp2.490 Triliun di 2025

"Pendapatan negara pada tahun 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun," Kata Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Pahami Indikatornya
Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Pahami Indikatornya

Pembangunan berkelanjutan penting untuk kehidupan generasi mendatang.

Baca Selengkapnya