Pemerintah Diminta Tetap Waspada Meski Beras RI Surplus 2,85 Juta Ton
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya potensi surplus beras mencapai sekitar 2,85 juta ton di 2018. Hasil tersebut diperoleh dengan menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) untuk melakukan penghitungan luas panen gabah kering giling (GKG) untuk kemudian dikonversi menjadi proyeksi produksi beras secara nasional.
Menanggapi itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah mengatakan, meski mengalami surplus beras, namun pemerintah diminta tetap waspada. Sebab, surplus tersebut akan tercapai apabila produksi beras November - Desember 2019 sesuai target dengan masing-masing 1,5 juta ton.
"Mencapai target produksi beras November - Desember 2018 berat. Alasan yang mendasarinya adalah akhir tahun adalah musim tanam raya, bukan panen raya," kata Rusli dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis (15/11).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas stok beras? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
Rusli menegaskan, surplus beras juga tidak menjadi jaminan harga beras akan stabil. Meski diprediksi surplus namun ada dua hal yang mesti diperhatikan. Pertama yakni aksesibilitas, di mana pasokan ada namun tidak tersedia di pasaran.
"Tren harga tinggi di akhir tahun menjadi moral hazard oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mencari rente dengan penimbunan," katanya.
Kemudian, kedua pasokan ada, namun BULOG terkendala melakukan penyerapan gabah atau beras di masyarakat. Sedangkan BULOG sendiri memiliki ketentuan dalam meyerap beras seperti kadar air dan harga. "Tidak semua beras yang ada dimasyarakat bisa diserap BULOG," imbuhnya.
Oleh karenanya, kata Rusli, pemerintah perlu memastikan produksi beras November - Desember 2018 apakah sesuai dengan target atau justru sebaliknya. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan daerah-daerah yang akan panen pada bulan tersebut guna memastikan panen berhasil dengan cara pengendalian hama dan mitigasi banjir.
Langkah selanjutnya, untuk memastikan produksi beras aman, pemerintah diminta untuk menyusun neraca beras lebih akurat yang up to date dan dinamis. "Pemerintah tidak berhenti menyediakan data produksi beras. Tapi juga data peredaran beras dengan memantau jumlah beras yang keluar dari penggilingan padi," tegasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca SelengkapnyaProduksi beras nasional pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai 32 juta ton.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan mengalami defisit neraca produksi-konsumsi beras pada Januari-Februari 2025.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama jajarannya guna membahas ketersediaan dan keterjangkauan beras nasional.
Baca SelengkapnyaZulhas meyakinkan ketersediaan beras saat ini cukup melimpah.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca Selengkapnya