Pemerintah Diminta Waspada Turunkan Harga BBM di Tengah Anjloknya Harga Minyak Dunia
Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) saat harga minyak mentah anjlok saat ini akan membahayakan ekonomi nasional. Sebab, jika harga minyak dunia tiba-tiba membaik, bisa membuat harga BBM kembali dikoreksi.
Peneliti Indef, Abra PG Talattov mengatakan, jika BBM kembali dinaikkan maka akan memicu laju inflasi yang sangat memberatkan masyarakat.
"Oleh karena itu harus waspada. Penurunan harga BBM saat ini justru berbahaya. Apalagi diperkirakan, tak lama lagi harga crude oil akan rebound. Setidaknya, dilihat dari dua sentimen pendorong kenaikan harga minyak dunia, yaitu kesehatan dan upaya berbagai negara pemulihan," katanya dikutip dari Antara, Rabu (22/4).
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana cara memastikan stok BBM dan Elpiji aman? Hal ini dibuktikan dengan hasil pengecekan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Inhu di sejumlah SPBU dan agen elpiji, Rabu (31/1).
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Abra mencontohkan, bahwa penelitian untuk penemuan vaksin corona saat ini gencar dilakukan, termasuk di antaranya, pembuatan vaksin massal oleh Inovio, perusahaan farmasi yang dibiayai Bill Gates.
"Ini adalah sentimen yang bisa mengatrol kembali harga minyak dunia. Rebound ini sangat berbahaya, kalau saat ini kita menurunkan harga BBM," katanya.
Itulah sebabnya, Abra meminta semua pihak tetap tenang dan tidak terpengaruh ke dalam wacana penurunan harga BBM, terlebih, sebenarnya saat ini inflasi sangat terjaga dan harga-harga kebutuhan pokok juga relatif stabil.
Penurunan Harga Tak Pengaruh Banyak
Menurut dia, penurunan harga BBM saat ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap masyarakat, karena dalam situasi pandemi corona, aktivitas warga jauh berkurang dan bahkan beberapa wilayah sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Jadi kalau pun turun, juga tidak berpengaruh kepada masyarakat. Karena harga BBM saat ini bukanlah isu utama. Tetapi yang utama adalah jaminan ketersediaan energi di seluruh daerah untuk jangka panjang," katanya.
Terkait harga saat ini, dia menilai bahwa Pertamina tetap patuh pada formula yang ditetapkan Pemerintah, yakni sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tanggal 1 Maret 2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Menurut dia, tidak benar jika dikatakan harga BBM dalam negeri saat ini lebih mahal, karena dibandingkan rata-rata negara-negara Asean, harga Pertamax dan Pertalite justru lebih rendah.
Dia mencontohkan harga Pertamax, mengacu pada Global Petrol Prices 13 April 2020, berada pada level USD 0,58 atau Rp9.000 per liter, lebih murah dibandingkan rata-rata negara ASEAN, yang berada pada level USD 0,77 per liter.
Begitu pula harga Pertalite Rp7.650 atau setara USD 0,49 per liter, juga jauh lebih murah dibandingkan rata-rata BBM sejenis di ASEAN.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPemerintah menjamin harga BBM di Indonesia tidak akan naik pasca konflik Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca Selengkapnya