Pemerintah Dituntut Ciptakan Terobosan Baru Atasi Covid-19 dan Dampaknya ke Ekonomi
Merdeka.com - Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menilai pemerintah pemerintah terlalu berlarut-larut dalam mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19.Bahkan, dari kacamatanya, pemerintah terkesan kebingungan.
"Justru karena kita berlarut-larut itu kita harus segera menghentikan itu dan justru itu yang harus menyadarkan kita bahwa kalau kita berkutat di situ terus kita tidak akan menyelesaikan masalah. Titik," kata Enny dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (11/7).
Menurutnya, pemerintah harus melakukan terobosan-terobosan tepat di tengah situasi sekarang ini. "Kita tetap menyelesaikan problem utama menyelesaikan pandemi sekaligus kita beradaptasi juga. Itu bukan berdamai. Beradaptasi itu kita tetap harus menjalankan segala protokol covid tetapi kita harus cari strategi terobosan untuk survive itu menjadi kata kunci sekarang," jelas dia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Dia menambahkan, persoalan sekarang bukan lagi berdebat akan mana yang mesti didahulukan antara kesehatan dan keuangan. Namun, lebih kepada saling bergandeng tangan untuk mencari terobosan tepat agar bisa menyelesaikan persoalan pandemi.
"Sekarang kita bareng-bareng mencari terobosan yang tepat apa untuk kita bisa survive, beradaptasi menyelesaikan secara ekonomi melakukan sesuatu yang tepat," tandas dia.
Cerita Pilu Pengrajin Tikar Lipat, 4 Bulan Tanpa Pemasukan Akibat Corona
Pandemi Virus Corona membuat seluruh elemen ekonomi terhempas cukup dalam, tidak terkecuali bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebanyak 60 juta pelaku UMKM di Indonesia dinyatakan terdampak akibat virus baru tersebut.
Pengrajin tikar lipat binaan PT Jamkrindo, Heryanto mengatakan, selama 4 bulan terakhir pihaknya sudah tidak lagi memproduksi barang untuk dipasarkan. Hal tersebut karena permintaan tikar menurun drastis.
"Jadi kami sudah hampir 4 bulan tidak produksi. Pemasaran kami dari online, dari bazar ke bazar, distributor dan agen pun sama setop tidak bergerak," ujar Heryanto dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (10/7).
Heryanto mengatakan, sebanyak 30 kepala keluarga yang bekerja di usaha miliknya juga turut terkena imbas. Sebab, usaha tersebut sebelumnya menjadi andalan ketika Covid-19 belum menjangkiti Indonesia.
"Masyarakat sekitar yang kami berdayakan hampir 30 kepala keluarga dan mereka hampir rata-rata ibu rumah tangga. Kalau bicara dampak kami sangat berpengaruh dan kena dampak," jelasnya.
Dia mengaku selama ini tidak mengandalkan pinjaman dari perbankan untuk menjalankan usaha. Tetapi mengandalkan Jamkrindo dengan permodalan yang memadai.
"Ke bank sih tidak ya untungnya. Dalam masa seperti ini kami pasti akan bingung. Kami binaan Jamkrindo jadi dari segi permodalan kami dibantu," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca SelengkapnyaAHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan tengah mengkaji opsi WFH bagi pekerja swasta. Namun belum diputuskan bagaimana kebijakan finalnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya Indonesia, China pun pernah mengalami polusi udara yang buruk.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca Selengkapnya