Pemerintah dorong koperasi unit desa gencar salurkan pupuk subsidi
Merdeka.com - Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran I Wayan Dipta berharap penyaluran pupuk bersubsidi dapat dilakukan oleh Koperasi Unit Desa (KUD). Menurutnya, kebijakan penyaluran pupuk oleh swasta menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk bagi petani.
"Harga pupuk jadi lebih tinggi dari harga eceran tertinggi, dan kecenderungan terjadi monopoli penyaluran pupuk," ujar Dipta dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (26/2).
Dipta menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, PT Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya akan melakukan koordinasi. Hal ini dilakukan guna mengembalikan peran KUD dalam penyaluran subsidi pupuk.
-
Kapan subsidi pupuk tidak tepat sasaran? “Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Mengapa distribusi pupuk subsidi sulit? Dalam dialog tersebut, Ganjar mengulas kendala distribusi pupuk bersubsidi dikarenakan masalah data masyarakat yang masih tumpang tindih, sehingga berpotensi mengalami kekeliruan. Dengan menggunakan KTP Sakti, persoalan tersebut diyakini dapat teratasi.
-
Bagaimana cara mendapatkan pupuk subsidi sekarang? Cara mengambilnya kami permudah. Yang tidak punya kartu tani, cukup pakai KTP itu cukup.
-
Kementan mantapkan penyaluran pupuk subsidi lewat apa? Revisi ini untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.
-
Kenapa Kementan tambah alokasi pupuk? 'Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton,' jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
Menurut dia dengan mengandalkan KUD, penyaluran pupuk diharapkan bisa menjadi tepat sasaran. "Kalau swasta ada uang dulu baru dikasih pupuknya, kalau KUD ya percaya aja karena anggotanya kan petani juga," kata dia.
"Kalau di koperasi kan dekat dengan petani, kita harap ke depan koperasi bisa lebih diberikan kesempatan," tandasnya.
Seperti diketahui, pada 2013, tercatat pengecer resmi pupuk bersubsidi sekitar 1.455 koperasi dan 261 koperasi merupakan distributor resmi pupuk bersubsidi. Sementara, di 2014 pengecer pupuk bersubsidi meningkat menjadi 1.477 koperasi atau terjadi kenaikan sebesar 1,5 persen.
Setahun berselang jumlah KUD meningkat sebesar 28 persen atau sekitar 500 koperasi. Sehingga secara total pengecer resmi berjumlah 1.977 koperasi dan jumlah distributor resmi pupuk bersubsidi naik 13 persen atau setara dengan 36 koperasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudahan penebusan pupuk subsidi sangatlah penting agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh petani.
Baca SelengkapnyaPetani bawang merah di Kabupaten Brebes mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menambah anggaran pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah menggagalkan upaya penyalahgunaan distribusi pupuk subsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaStok Pupuk di Gudang PKT Capai 7 Kali Lipat dari Ketentuan, tapi Petani Masih Teriak Pupuk Langka
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan menyatakan perlunya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan petani
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaMentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
Baca SelengkapnyaSaat ini penambahan pupuk sudah mulai didistribusikan, dan penebusannya pun juga semakin mudah.
Baca SelengkapnyaKontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan dukungannya pada pembenahan subsidi pupuk
Baca SelengkapnyaPupuk yang berkualitas dan ketersediaan pupuk yang mencukupi dari pabrik modern dan efisien dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan, petani penerima pupuk bersubsidi harus terdaftar sebagai penerima subsidi
Baca SelengkapnyaMendapati laporan kekeringan lahan sawah di Kabupaten Subang, Kementerian Pertanian langsung gerak cepat melakukan langkah mitigasi.
Baca Selengkapnya