Pemerintah Dorong Korporasi Sediakan Sarana Buka Lahan untuk Masyarakat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan, sebagian besar kebakaran lahan disebabkan oleh ulah manusia, seperti kegiatan ladang berpindah, juga pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
"Masalah penegakan hukum. Ada laporan tadi penegakan hukum kurang keras untuk memberantas pembakar hutan yang liar itu. Ya kita juga kasihan masyarakat yang namanya tradisional begitu," kata dia, di kantornya, Jakarta, Rabu (21/8).
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi tindakan pembakaran hutan oleh masyarakat. Salah satunya dengan mendorong keterlibatan dunia usaha.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
Diharapkan pemerintah daerah dapat memfasilitasi para perusahaan-perusahaan untuk turut serta menyediakan sarana prasarana bagi masyarakat yang hendak membuka lahan. Dengan demikian, perilaku pembakaran hutan untuk membuka lahan dapat ditekan.
"Kita coba pemerintah daerah terutama perusahaan-perusahaan swasta itu lah yang akan mengajak rakyat dari pembakar hutan untuk lahan pertanian bisa dijadikan plasma saja atau anak asuh," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah pusat tentu akan mengalami kesulitan dari jika harus menyediakan sarana prasarana bagi para petani. Karena itu keterlibatan korporasi sangat dibutuhkan.
"Sebab kalau pemerintah memberi traktor untuk begitu banyak petani perambah hutan itu tidak cukup. Tapi kalau korporasi yang punya lahan pertanian 100.000 hektare itu pasti punya alat berat banyak. Mereka lah yang nanti membantu petani untuk membuka lahan dengan tidak membakar. Ini kan upaya kita. Mudah-mudahan daerah nanti bisa mengatur itu," imbuhnya.
Dia menambahkan salah poin yang juga dibicarakan dalam rakor terkait dengan percepatan pendanaan tanggap darurat untuk program penanggulangan kebakaran lahan.
"Kemudian tadi masalah pendanaan. Sudah ada kebijakan untuk bisa percepatan pengeluaran pendanaan sebagai tanggap darurat. Apa dasarnya, apa kriterianya, apa ukurannya sehingga sudah bisa menggunakan biaya tanggap darurat," ungkapnya.
Selain untuk mendukung kelancaran program penanggulangan kebakaran lahan, dana tersebut dapat juga digunakan untuk insentif yang harus kepada para petugas lapangan.
"Ini penting karena untuk memberi insentif kepada personel pasukan penanggulangan kebakaran hutan itu satu orang itu Rp 145.000 per hari. Berapa orang? Sekarang sudah 23.000. BNPB saja sudah mengeluarkan 9.000 (personel) di lapangan. Ini biaya besar. Karena itu kita harapkan supaya bisa ditanggulangi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca Selengkapnya