Pemerintah dorong program kemitraan tingkatkan pemberdayaan petani
Merdeka.com - Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Pedesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Ahmad Erani Yustika mengatakan kemitraan petani rakyat dan korporasi merupakan bagian vital untuk dievaluasi dan disusun, guna menempatkan petani sebagai subjek yang berdaulat.
Untuk itu, program kemitraan sangat penting untuk memberdayakan petani Indonesia. Kemitraan tersebut tidak hanya mendorong relasi antara petani dengan pengusaha, namun bagaimana dalam jangka panjang petani memiliki keberdayaan.
"Dengan begitu aneka inisiasi untuk mengembangkan diri mereka sendiri secara lebih baik khususnya dari sisi ekonomi jadi bisa lebih terbuka. Salah juga jika memaksa untuk membangun kemitraan semacam ini semata untuk melanggengkan situasi yang ada. Tidak ada upaya untuk membangun ekspansi warga atau komunitas yang selama ini tidak dibantu tersebut. Oleh karena itu, pemberdayaan jadi lebih penting," kata Erani di Jakarta, Senin (30/10).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Siapa yang harus mengorkestrasikan stakeholder pertanian di Kaltim? Siapapun gubernur yang akan memimpin Kaltim nantinya, menurut Akmal, harus mampu mengorkestrasikan seluruh stakeholder pertanian demi mewujudkan kemandirian pangan daerah.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
-
Siapa yang meminta peran aktif Pemda? Menteri ATR/BPN Minta Peran Aktif Pemda dalam Proses Sertifikasi Aset
Dia menjelaskan, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pemberdayaan tersebut. Pertama, harus ada ruang yang memungkinkan petani membangun ekspansi kapabilitasnya, salah satunya terkait transfer pengetahuan.
"Ekspansi kapabilitas itu dimensinya banyak, salah satunya yang paling penting mereka musti mengetahui secara stategis isu-isu yang penting bagi pemberdayaan diri mereka sendiri," imbuhnya.
Kedua, dimensi pemberdayaan adalah menyusun kedaulatan dan kemandirian ekonomi. Menurutnya, desa merupakan tempat di mana sumber daya ekonomi berasal, dengan seluruh kekayaan yang beraneka ragam. Sayangnya, sumber daya ekonomi tersebut tidak dipegang oleh masyarakat setempat, melainkan berada di tangan pengusaha atau korporasi.
"Khususnya di perkebunan, itu 90 desa yang masuk kawasan perkebunan sumber daya ekonominya tidak dipegang oleh desa, tapi korporasi atau pelaku usaha di luar desa itu sendiri. Kepemilikan lahan itu sangat penting bagi petani," jelas Erani.
Ketiga, pemberdayaan itu tidak boleh lepas dari sistem nilai di masing-masing tempat. Setiap wilayah memiliki sistem nilai yang membangun pengetahuan dan kearifan lokal. Dengan memanfaatkan pengetahuan lokal, maka masyarakat bisa mengelola perekonomian daerahnya namun tetap menjunjung kelestarian lingkungan.
"Karena pengetahuan dan sistem nilai yang basisnya ada di masing-masing wilayah cenderung diabaikan. Saya berharap agar praktek-praktek semacam ini bisa digali sehingga kekayaan dan pengetahuan lokal itu menjadi kekuatan dari program keberdayaan," jelasnya.
Saat ini, pemerintah tengah menggenjot aspek posisi tawar petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab, selama ini meski produksi dari petani di Indonesia meningkat, namun perekonomian mereka tidak bisa meningkat.
Menurut Erani, petani dalam negeri selama ini hanya menjadi penerima harga (price taker) dari transaksi yang ada. Untuk itu, petani harus membangun kemitraan atau membuat organisasi antar petani agar memiliki kekuatan untuk berdiri sendiri.
"Tidak ada petani yang menjadi price maker (pembuat harga). Sehingga, nantinya fungsi kemitraan harus masuk pada isu terkait menjembatani petani untuk tujuan lebih besar, salah satunya menciptakan nilai tambah," ujarnya.
Menurutnya, untuk bisa mencapai tujuan pemberdayaan petani, ada beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam kemitraan. Di antaranya, harus ada common understanding, yakni pemahaman yang sama dan utuh antar pelaku yang hendak menjalin kerja sama sehingga bisa memenuhi kebutuhan semua pihak.
Selain itu, harus ada mutual agreement, yakni kesepakatan untuk memberikan keuntungan bagi semua pihak. Dia menilai, masih banyak program kemitraan yang hanya menguntungkan satu pihak, sehingga tidak ada keadilan yang diciptakan dalam kerja sama tersebut.
"Maka tidak boleh terjadi dalam hal-hal operasional berlaku aturan main yang tidak adil antar pelaku. Kerap kali progam kemitraan di Indonesia dalam kajian Indef itu menyebutkan cenderung sebagian besar model kemitraan belum menguntungkan semua pihak. Ada salah satu yang diuntungkan," kata Erani.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaKepolisian memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani, untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca SelengkapnyaKerja sama ini bertujuan menghidupkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG).
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaDirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaPara pegawai BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPetani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.
Baca SelengkapnyaPenandatangan MoU ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya