Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah dorong program kemitraan tingkatkan pemberdayaan petani

Pemerintah dorong program kemitraan tingkatkan pemberdayaan petani panen padi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Pedesaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Ahmad Erani Yustika mengatakan kemitraan petani rakyat dan korporasi merupakan bagian vital untuk dievaluasi dan disusun, guna menempatkan petani sebagai subjek yang berdaulat.

Untuk itu, program kemitraan sangat penting untuk memberdayakan petani Indonesia. Kemitraan tersebut tidak hanya mendorong relasi antara petani dengan pengusaha, namun bagaimana dalam jangka panjang petani memiliki keberdayaan.

"Dengan begitu aneka inisiasi untuk mengembangkan diri mereka sendiri secara lebih baik khususnya dari sisi ekonomi jadi bisa lebih terbuka. Salah juga jika memaksa untuk membangun kemitraan semacam ini semata untuk melanggengkan situasi yang ada. Tidak ada upaya untuk membangun ekspansi warga atau komunitas yang selama ini tidak dibantu tersebut. Oleh karena itu, pemberdayaan jadi lebih penting," kata Erani di Jakarta, Senin (30/10).

Dia menjelaskan, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pemberdayaan tersebut. Pertama, harus ada ruang yang memungkinkan petani membangun ekspansi kapabilitasnya, salah satunya terkait transfer pengetahuan.

"Ekspansi kapabilitas itu dimensinya banyak, salah satunya yang paling penting mereka musti mengetahui secara stategis isu-isu yang penting bagi pemberdayaan diri mereka sendiri," imbuhnya.

Kedua, dimensi pemberdayaan adalah menyusun kedaulatan dan kemandirian ekonomi. Menurutnya, desa merupakan tempat di mana sumber daya ekonomi berasal, dengan seluruh kekayaan yang beraneka ragam. Sayangnya, sumber daya ekonomi tersebut tidak dipegang oleh masyarakat setempat, melainkan berada di tangan pengusaha atau korporasi.

"Khususnya di perkebunan, itu 90 desa yang masuk kawasan perkebunan sumber daya ekonominya tidak dipegang oleh desa, tapi korporasi atau pelaku usaha di luar desa itu sendiri. Kepemilikan lahan itu sangat penting bagi petani," jelas Erani.

Ketiga, pemberdayaan itu tidak boleh lepas dari sistem nilai di masing-masing tempat. Setiap wilayah memiliki sistem nilai yang membangun pengetahuan dan kearifan lokal. Dengan memanfaatkan pengetahuan lokal, maka masyarakat bisa mengelola perekonomian daerahnya namun tetap menjunjung kelestarian lingkungan.

"Karena pengetahuan dan sistem nilai yang basisnya ada di masing-masing wilayah cenderung diabaikan. Saya berharap agar praktek-praktek semacam ini bisa digali sehingga kekayaan dan pengetahuan lokal itu menjadi kekuatan dari program keberdayaan," jelasnya.

Saat ini, pemerintah tengah menggenjot aspek posisi tawar petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab, selama ini meski produksi dari petani di Indonesia meningkat, namun perekonomian mereka tidak bisa meningkat.

Menurut Erani, petani dalam negeri selama ini hanya menjadi penerima harga (price taker) dari transaksi yang ada. Untuk itu, petani harus membangun kemitraan atau membuat organisasi antar petani agar memiliki kekuatan untuk berdiri sendiri.

"Tidak ada petani yang menjadi price maker (pembuat harga). Sehingga, nantinya fungsi kemitraan harus masuk pada isu terkait menjembatani petani untuk tujuan lebih besar, salah satunya menciptakan nilai tambah," ujarnya.

Menurutnya, untuk bisa mencapai tujuan pemberdayaan petani, ada beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam kemitraan. Di antaranya, harus ada common understanding, yakni pemahaman yang sama dan utuh antar pelaku yang hendak menjalin kerja sama sehingga bisa memenuhi kebutuhan semua pihak.

Selain itu, harus ada mutual agreement, yakni kesepakatan untuk memberikan keuntungan bagi semua pihak. Dia menilai, masih banyak program kemitraan yang hanya menguntungkan satu pihak, sehingga tidak ada keadilan yang diciptakan dalam kerja sama tersebut.

"Maka tidak boleh terjadi dalam hal-hal operasional berlaku aturan main yang tidak adil antar pelaku. Kerap kali progam kemitraan di Indonesia dalam kajian Indef itu menyebutkan cenderung sebagian besar model kemitraan belum menguntungkan semua pihak. Ada salah satu yang diuntungkan," kata Erani.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia

Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Baca Selengkapnya
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian

Kementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.

Baca Selengkapnya
Dukung Program Pemerintah, Begini Strategi Polri Perkuat Ketahanan Pangan di Dumai
Dukung Program Pemerintah, Begini Strategi Polri Perkuat Ketahanan Pangan di Dumai

Kepolisian memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani, untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Kementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Menteri Prabowo Bakal Bagi-Bagi Benih Cabai hingga Ayam Petelur Gratis
Siap-Siap, Menteri Prabowo Bakal Bagi-Bagi Benih Cabai hingga Ayam Petelur Gratis

Kerja sama ini bertujuan menghidupkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG).

Baca Selengkapnya
DPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada
DPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada

Mentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat

Dirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya
KTNA: Kontribusi BUMN Vital untuk Sektor Pangan, Bisa Jadi Katalisator Bagi Koperasi
KTNA: Kontribusi BUMN Vital untuk Sektor Pangan, Bisa Jadi Katalisator Bagi Koperasi

Para pegawai BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat
Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat

Sido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung, KTNA: Petani Siap Ambil Andil
Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung, KTNA: Petani Siap Ambil Andil

Petani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.

Baca Selengkapnya
Menteri ATR Tandatangani MoU Sinergi Program Kelautan dan Perikanan
Menteri ATR Tandatangani MoU Sinergi Program Kelautan dan Perikanan

Penandatangan MoU ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional

Ekosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya