Pemerintah Dukung Pengembangan Sawit Jadi Bensin dan Elpiji
Merdeka.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan pemerintah mendukung penelitian pemanfaatan sawit untuk menjadi bahan bakar jenis bensin ataupun LPG melalui co-processing.
"Indonesia yang pertama mengembangkan sawit untuk bensin melalui co-processing. Minyak sawit dicampurkan ke kilang dengan proses cracking, menggunakan katalis Merah Putih, yang juga merupakan produksi anak bangsa, dan akan menghasilkan bensin dan LPG di akhir proses," jelas Dadan dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Dadan mengungkapkan pemanfaatan sawit untuk bensin ini juga telah dilakukan di beberapa negara seperti di Amerika, Italia, dan UEA. Namun, yang dikembangkan di negara-negara tersebut adalah membuat pabrik baru yang dapat mengolah langsung sawit dengan bensin sebagai salah satu produknya.
-
Bagaimana kelapa sawit diubah menjadi biodiesel? Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit yang dicampur dengan metanol atau etanol.
-
Apa yang dilakukan Kementerian ESDM untuk mendukung teknologi CCS? 'Pak Menteri ESDM sudah menetapkan keputusan bahwa biaya CCS dapat masuk dalam cost recover,' ujar Noor.
-
Dimana kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku makanan? Selain minyak goreng, kelapa sawit juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti margarin, mentega, keju, susu, cokelat, selai, dan lain-lain.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
"Yang mereka kembangkan bukan co-processing, tapi stand-alone dari sawit menghasilkan bensin. Untuk co-processing ini kita yang pertama," ujarnya.
Kelebihan lain dari co-processing, kata Dadan, masih dapat menggunakan kilang yang ada, sehingga lebih hemat dalam proses produksinya. "Yang digunakan adalah kilang exisisting, hanya ditambahkan proses di tengahnya untuk menghasilkan bensin dan LPG," kata Dadan.
Terkait harga, Dadan mengungkapkan harga bensin dari sawit ini nantinya masih akan tergantung dari harga bahan baku sawitnya.
"Ada mekanisme yang saling menguntungkan pastinya, bisa melalui insentif atau bentuk lain, karena kita tahu hingga saat ini di lapangan, kalau harga minyak goreng selalu lebih mahal dari bahan bakar," katanya.
Selain Dadan Kusdiana, hadir pula sebagai pembicara pada lokakarya kerja sama Balitbang ESDM dan IPB kali ini Pakar Bioenergi IPB Erliza Hambali dan Armansyah Tambunan, juga Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo, dan Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group.
Baca SelengkapnyaDalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten
Baca SelengkapnyaSalah satu narasumber yang ikut, Hendro Kartiko, Ketua Umum Forum Pemuda Sawit Indonesia (FPSI)
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaKebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah bisa berupa mengubah tarif pajak dan retribusi.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki lahan seluas 1,5 juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca Selengkapnyamenteri ESDM menilai untuk mencapai B100 diperlukan peningkatan bertahap.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca Selengkapnya