Pemerintah gandeng 40 bank salurkan FLPP Rp 4,5 triliun di 2018
Merdeka.com - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) melaksanakan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan 40 Bank Pelaksana untuk penyaluran dana FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) di tahun 2018.
Penyaluran dana FLPP untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp 4,5 Triliun, terdiri dari Rp 2,2 Triliun dari DIPA dan Rp 2,3 Triliun dari optimalisasi pengembalian pokok, untuk 42.000 ribu unit rumah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Basuki Hadimulyono mengatakan sebagai bentuk dukungan kepada para bank, pihaknya akan memberikan daftar pengembang untuk kemudian dapat dipilih oleh pihak perbankan.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa yang menjadi hasil dari PSU DPD Sumbar? Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) umumkan hasil Pemunguntan Suara Ulang (PSU) DPD RI daerah pemilihan Sumbar.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
-
Bagaimana BP Tapera membiayai rumah susun? 'Makanya ke depan mindset untuk membiasakan masyarakat hidup di rumah vertikal itu juga jadi tantangan karena kredit KPR maupun Tapera itu juga kita gunakan untuk membiayai rumah vertikal atau rumah susun, bukan hanya rumah tapak,' bebernya.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Gimana cara hitung biaya rumah pertahun? Menurut laporan bulan Juni yang disampaikan oleh Zillow dan Thumbtack, satu unit rumah dapat menghabiskan biaya USD14,155 juta per tahun, yakni setara dengan Rp221,74 miliar, jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya perawatan, dan sebagainya.
"Nanti ada daftarnya. Bank tinggal pilih yang mana. Bukan kami yang mengarahkan. Kami hanya memilah pengembang-pengembang mana yang kira-kira eligible, bisa diajak kerja sama pengembangan perumahan FLPP ini," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis (21/12).
Diketahui hingga 19 Desember 2017, realisasi PPDPP telah mencapai Rp 30,68 triliun dengan 517.558 unit rumah. Ada pun penerima FLPP terdiri dari 73,94 persen pegawai swasta, 7,68 wiraswasta, 12,78 persen Pegawai Negeri Sipil, 4 persen TNI/Polri, dan 1,59 persen lainnya.
Dia menegaskan bahwa yang paling penting dari kesuksesan program FLPP ini adalah kualitas rumah yang dibangun. Sehingga, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dalam pembangunan rumah.
"Ke depan. Saya ingin lindungi costumer lebih. Dalam arti banyak sekali komplain soal para pengembang. Sudah akad belum dibangun. Sudah dibangun belum bisa ditempati. Apalagi kalau pakai FLPP ada uang negara di situ saya bertanggung jawab untuk melindungi," tegasnya.
Berikut Bank Pelaksana yang melaksanakan PKO terdiri dari 6 Bank Nasional den 34 Bank Pembangunan Daerah.
1. Bank Arta Graha internasional
2. Bank Rakyat Indonesia
3. Bank Negara Indonesia
4. Bank Mandiri
5. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
6. Bank Mayora
7. Bank Sumut
8. Bank Riau Kepri
9. Bank Nagari
10. Bank Jambi
11. Bank Sumselbabel
12. Bank BJB
13. Bank DKI
14. Bank Jateng
15. Bank BPD DIY
16. Bank Jatim
17. Bank NTB
18. Bank NTT
19. Bank Bali
20. Bank Kaltimtara
21. Bank Kalbar
22. Bank Kalsel
23. Bank Kalteng
24. Bank SulutGo
25. Bank Sulteng
26. Bank Sultra
27. Bank Sulselbar
28. Bank Papua
29. Bank BRI Syariah
30. Bank Syariah Mandiri
31. Bank Aceh
32. Bank Sumut Syariah
33. Bank Jambi Syariah
34. Bank Sumselbabel Syariah
35. Bank BJB Syariah
36. Bank Jateng Syariah
37. Bank Jatim Syariah
38. Bank Kaltimtara Syariah
39. Bank Kalsel Syariah
40. Bank Sulselbar Syariah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun 2024 ini BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 170.000 unit rumah dengan nilai Rp13,72 triliun.
Baca SelengkapnyaBP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun melalui Kementerian Keuangan
Baca SelengkapnyaMenurut dia, usulan suntikan moda negara Rp1,89 triliun ini sangat dibutuhkan untuk pembiayaan 166 ribu unit rumah target pemerintah pada 2024.
Baca SelengkapnyaDalam rentang waktu 2010 hingga Juli 2023, program FLPP telah mendukung kepemilikan rumah sebanyak 1.289.748 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaDana ini disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan dengan bunga yang telah ditentukan pemerintah maksimum sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaKebijakan insentif PPN DTP untuk rumah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2024 yang merupakan perpanjangan dari kebijakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTarget KPR FLPP sebanyak 800.000 unit rumah diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki mengatakan bahwa masyarakat yang meminati bantuan pembiayaan perumahan FLPP untuk tahun ini masih banyak.
Baca SelengkapnyaSMF merupakan BUMN di bidang pembiayaan sekunder perumahan.
Baca SelengkapnyaKementerian PKP memiliki rencana untuk meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 800.000 unit.
Baca SelengkapnyaPihaknya menargetkan agar dapat menyalurkan pembiayaan KPR Tapera Syariah untuk 1.000 unit pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaKuota rumah subsidi skema FLPP di 2025 akan menyesuaikan dengan program presiden Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya