Pemerintah gandeng BUMDes dan swasta untuk pengadaan alat pengering gabah
Merdeka.com - Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan pemerintah bakal menambah alat pengering gabah. Ini dilakukan agar gabah yang sudah dipanen tidak turun kualitasnya atau bahkan rusak karena disimpan, lantaran tidak adanya fasilitas pengering.
Menurut dia, pengadaan fasilitas pengering gabah ini nantinya akan melalui mekanisme kerja sama dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Dia mengakui saat ini fasilitas pengering gabah masih minim. "Kita kerjasama membangun dryer-dryer (alat pengering gabah)," ungkapnya di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (27/3).
"Jadi produksi banyak yang lose. Nah lose ini harus kita kurangi kalau terjadi terus produktivitas kan tidak bisa maksimal juga," lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Kenapa Presiden meminta Bulog menyerap jagung dan gabah? Presiden mengaku senang karena produksi di sana mengalami peningkatan alias melimpah ruah.Hanya saja, kata Presiden, pihaknya meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan hasil panen petani seperti jagung dan gabah, mengingat harga jagung di gorontalo saat ini turun hingga Rp 4.000/kg. Presiden berharap, produksi jagung mengalami kenaikan, namun harga juga bisa menyesuaikan, untuk tidak anjlok.
-
Bagaimana Bulog meningkatkan penyerapan gabah dan beras? 'Di samping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan. Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini,' ujar Suyamto.
-
Dimana Bulog menyimpan gabah dan beras hasil penyerapan? Ditemui di lain kesempatan pada kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok di Gudang Bulog Purwomatani Sleman dan Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Sragen pada Senin (29/04), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau kinerja Bulog di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
-
Mengapa penyerapan gabah dan beras penting untuk Bulog? 'Secara year on year di bulan April kemarin, penyerapan gabah/beras dalam negeri kita lebih tinggi selama 3 tahun terakhir, yakni mencapai 468rb ton setara Gabah Kering Panen (GKP). Dan saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, Bulog dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30.000 ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata dibawah 20.000 ton. Kedepannya, hasil serapan yang kami lakukan akan terus kami tingkatkan secara optimal,' tegasnya.
Diharapkan program ini bakal memperbaiki sistem pengolahan pasca panen serta menjaga kualitas beras yang diproduksi. "Penggilingan kecil kita kan banyak ada ribuan, 1.700 atau sekian. Nah dari kelompok penggilingan itu kita harapkan punya dryer juga. Swasta juga diajak untuk kerjasama," tandasnya.
Sementara itu pengamat pertanian, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan beberapa hal yang menghambat produksi beras di Indonesia. Di mana, salah satu penyebab yang mengganggu produksi beras adalah sistem pengelolaan pasca panen yang memang masih tradisional.
"97 persen dari gabah kita itu dijemur matahari kalau matahari tidak ada, tidak jadi beras," tuturnya.
Selain itu, serangan hama juga menjadi penyebab mundurnya waktu panen. Dia menjelaskan, jika sawah diserang hama, maka petani biasanya memilih untuk menanam ulang. Hal ini tentu berdampak pada masa panen yang juga lebih lama dari target.
"Ada serangan hama, apa yang petani lakukan? Dia habisin, terus kalau masih ada air dia tanam lagi. Artinya mundur lagi. Itu yang buat perhitungan produksi menjadi tidak pas," jelas dia.
"Banyak wereng, hama tidak hanya menyerang tapi juga membawa virus itu buat kualitas beras itu jadi jelek," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaHal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.
Baca SelengkapnyaHal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG melakukan pengembangan pengelolaan sebanyak 24 infrastruktur pasca panen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca Selengkapnya