Pemerintah Genjot Pengembangan Industri Daur Ulang Plastik
Merdeka.com - Pemerintah terus mendorong pengembangan industri daur ulang plastik di Indonesia, karena mampu menjadi sumber penghasilan secara nasional. Selain meningkatkan nilai tambah, sektor ini juga bisa sebagai penghasil devisa.
"Pengembangan industri daur ulang plastik di dalam negeri terus dikebut oleh pemerintah karena sebagai upaya strategis untuk substitusi bahan baku impor karena kebutuhan bahan baku plastik masih sangat tinggi," kata Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dikutip Antara, Senin (26/8).
Taufiek mengatakan, pengembangan sektor industri daur ulang plastik ini akan terus didorong oleh pemerintah karena menjadi suatu kebutuhan bahan baku untuk beberapa sektor di bidang manufaktur di Indonesia.
-
Mengapa bedah plastik di Indonesia berkembang? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana bedah plastik berkembang di Indonesia? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20. Awalnya, praktik ini berkembang seiring dengan masuknya ilmu kedokteran Barat ke Hindia Belanda.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
"Saat ini, produk daur ulang plastik punya nilai ekonomi yang tinggi. Misalnya, menjadi bahan bangunan seperti pintu dan talang air, serta produk alat rumah tangga seperti ember dan gayung. Bahkan, telah menjadi bahan baku untuk memproduksi pakaian," tuturnya.
Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan industri daur ulang plastik. Sebab, daur ulang sampah rumah tangga di Indonesia sendiri masih berada di level 15,22 persen.
Taufiek menuturkan, masih ada jenis plastik yang belum dilakukan daur ulang. Pemerintah akan menargetkan untuk melakukan daur ulang limbah plastik pada 2019 ini. Diharapkan, target tersebut dapat menyentuh hingga angka 25 persen.
Saat ini, ada 50 industri daur ulang di Indonesia yang telah melakukan investasi sebesar Rp2,63 triliun dan telah mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. "Sementara itu, potensi ekspor dari produk hasil daur ulang akan menembus 441,3 juta dolar AS di tahun 2019 atau naik dari capaian tahun lalu sebesar 370 juta dolar AS. Jadi, sektor ini kami terus dorong karena punya orientasi ekspor," ungkapnya.
Selain itu, investasi industri daur ulang juga akan jauh lebih murah dibandingkan dengan membangun industri petrokimia di Indonesia. Taufiek menjelaskan bahwa untuk membangun industri petrokimia membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni tiga tahun sampai pabrik tersebut bisa beroperasi.
"Kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri dan 320 ribu ton dari negara lain," jelasnya.
Namun, secara kebutuhan nasional, Indonesia masih memerlukan bahan baku plastik untuk produksi sebanyak 7,2 ton per tahunnya. Sebanyak 2,3 juta ton bahan baku berupa virgin plastik lokal disuplai oleh industri petrokimia di dalam negeri seperti PT Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical.
Kendati demikian, industri plastik di Indonesia dinilai memiliki peran yang penting. Industri ini mampu menjadi rantai pasok produksi bagi sektor strategis lainnya, seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, serta elektronika.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaInilah yang sedang diupayakan oleh pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri melalui kebijakan subtitusi impor dan peningkatan investasi di sektor petrokimia.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaProgram kerja sama pengumpulan sampah plastik di Provinsi Bangka Belitung akan berlangsung selama 6 bulan pada periode April-September 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca Selengkapnya