Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Imbau Perusahaan yang Masih Wajibkan Pekerja ke Kantor Sediakan Angkutan

Pemerintah Imbau Perusahaan yang Masih Wajibkan Pekerja ke Kantor Sediakan Angkutan Panorama siapkan bus untuk antar-jemput tenaga medis terkait Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Ridwan Djamaluddin, mengimbau perusahaan yang tak menerapkan kerja di rumah di tengah pandemi Virus Corona menyediakan angkutan khusus. Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Kami menyarankan kepada beberapa pihak agar disediakan angkutan khusus di tempatnya. Jangan sampai pekerja-pekerja itu naik kendaraan umum menuju tempat mereka bekerja," ujar Ridwan di Jakarta, Kamis (2/4).

Ridwan mengatakan, saat ini memang masih banyak perusahaan yang tidak bisa menjalankan imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Sebab, ada kebutuhan pasar yang harus tetap dipenuhi oleh perusahaan.

Orang lain juga bertanya?

"Industri yang akan diprioritaskan adalah industri yang terkait dengan bahan pokok. Memang ada pertimbangan bagaimana mempertahankan kehidupan itu sendiri. Saya sekali lagi mengatakan, slowdown sedikit tidak papa, tetapi kita menyelamatkan orangnya dulu," jelasnya.

Maka dari itu, dia meminta, perusahaan dan industri tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan ketika bekerja menyediakan kebutuhan bagi masyarakat. "Kita prioritaskan keselamatan, kedua adalah logistik dan industri pemasok bahan pokok. Sekali lagi risiko ekonomi kita perhitungkan, tetapi prioritas adalah keselamatan," tandasnya.

Virus Corona Jadi Pertimbangan Perusahaan Berlakukan Kerja dari Rumah

Sejak meluasnya virus corona, beberapa perusahaan telah mempertimbangkan agar para karyawannya bekerja dari rumah. Seperti platform media sosial Twitter, perusahaan teknologi raksasa Google, dan bank investasi JP Morgan.

Dilansir CNBC Make It, sebuah jajak pendapat global dari 2018 oleh perusahaan data dan wawasan Kantar menemukan bahwa dari 33.000 orang, hanya 32 persen orang menghargai sistem kerja dari rumah.

Namun, seorang pakar kepemimpinan dan komunikasi, Joe Hirsh mengatakan wabah virus corona berpotensi membuat kerja dari rumah menjadi praktik yang lebih umum. Menurutnya, jika lebih banyak perusahaan mengikuti jejak Twitter dan Google, bisa mengubah dinamika tempat kerja.

Wakil presiden solusi bakat EMEA di LinkedIn, Jon Addison berpendapat bisnis pasti akan lebih sulit untuk berjalan dalam situasi saat ini, jika mereka tidak memiliki infrastruktur teknologi untuk bekerja lebih fleksibel. Menurutnya, bekerja dari rumah menguntungkan untuk tugas-tugas tertentu, seperti lebih fokus.

Selain itu, mitra di firma hukum internasional Dorsey & Whitney, Bob Cordran mengatakan, sistem kerja ini dibutuhkan mengingat banyak orangtua yang harus mengasuh anaknya saat sekolah sedang tutup akibat virus corona.

"Ini mungkin memerlukan beberapa fleksibilitas karena pengaturan pekerjaan rumah sering menetapkan bahwa karyawan tidak merawat anak-anak (terutama yang muda) saat bekerja dari rumah," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Minta Perusahaan Swasta Terapkan WFH Selama KTT ASEAN di Jakarta
Pemerintah Minta Perusahaan Swasta Terapkan WFH Selama KTT ASEAN di Jakarta

KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan dalam format plenary maupun retreat akan diselenggarakan pada 5 September 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Hari Pertama ASN di Balai Kota DKI Jakarta Kembali Bekerja Usai Libur Lebaran 2024
FOTO: Suasana Hari Pertama ASN di Balai Kota DKI Jakarta Kembali Bekerja Usai Libur Lebaran 2024

Pemprov DKI mewajibkan seluruh pegawainya untuk bekerja di kantor, meskipun KemenPANRB memberikan kesempatan ASN di instansi tertentu untuk WFH.

Baca Selengkapnya
PNS WFH Demi Tekan Polusi, Said Iqbal: Harus Berlaku juga Bagi Buruh
PNS WFH Demi Tekan Polusi, Said Iqbal: Harus Berlaku juga Bagi Buruh

Kebijakan WFH hanya berlaku bagi pegawai PNS/ASN. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan sosial antara PNS dan pegawai swasta.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker

Pengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Atasi Polusi, 30 Persen PNS Pemkot Depok Mulai WFH
Atasi Polusi, 30 Persen PNS Pemkot Depok Mulai WFH

Kebijkan itu seiring jumlah penderita ISPA di Depok meningkat akibat polusi.

Baca Selengkapnya
Atasi Polusi Udara di Jabodetabek, Jokowi  Bakal Terapkan Hybrid Working
Atasi Polusi Udara di Jabodetabek, Jokowi Bakal Terapkan Hybrid Working

"Jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home mungkin," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kurangi Polusi Udara, Luhut Perintahkan Seluruh Kementerian WFH
Kurangi Polusi Udara, Luhut Perintahkan Seluruh Kementerian WFH

Luhut memimpin rapat koordinasi permasalahan pencemaran udara di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa

Apindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Prioritaskan WFH Bagi ASN yang Mudik Pada 16-17 April 2024, Ini Syaratnya
Pemprov DKI Prioritaskan WFH Bagi ASN yang Mudik Pada 16-17 April 2024, Ini Syaratnya

WFH diberikan secara selektif, khususnya bagi ASN yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Depok Perintahkan PNS WFH untuk Kurangi Polusi Udara: Berdiam di Rumah
Wali Kota Depok Perintahkan PNS WFH untuk Kurangi Polusi Udara: Berdiam di Rumah

Wali Kota Idris berdalih kebihakan WFH berdasarkan instruksi Kemendagri

Baca Selengkapnya
Dinas LHK DKI Jakarta Wajibkan Karyawan Naik Kendaraan Listrik Setiap Rabu
Dinas LHK DKI Jakarta Wajibkan Karyawan Naik Kendaraan Listrik Setiap Rabu

Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk mengurangi pencemaran udara di jakarta.

Baca Selengkapnya