Pemerintah ingatkan Pemda susun tata ruang dan pembangunan aman dari bencana
Merdeka.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan upaya mitigasi bencana dengan memetakan daerah rawan yang berpotensi terjadi bencana seperti gempa bumi dan tsunami. Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) ini secara rutin telah disampaikan kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda).
Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Rudy Suhendar, menegaskan bahwa seluruh wilayah harus melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami. Penataan ruang hendaknya berbasis kebencanaan termasuk semua infrastruktur bangunan harus mempertimbangkan aspek kegempaan.
"Tentunya mitigasi ini adalah untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi, dalam arti kita ujung-ujungnya mengurangi korban," kata Suhendar dalam acara geoseminar mengenai Informasi Geologi Sebagai Dasar untuk Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Terjadinya Gempa Bumi Palu, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/10).
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
Selain itu, Suhendar mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menerjunkan tim untuk memeriksa dampak gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, serta mengumpulkan data-data teknis untuk rekomendasi langkah selanjutnya pembangunan di Kota Palu. Pihaknya telah berkoordinasi juga dengan Kementerian ATR/BPN, Kementerian PUPR, BNPB, BMKG, dan Pemerintah Daerah.
Selanjutnya, Tim Badan Geologi akan diberangkatkan kembali untuk melakukan penyelidikan geologi dan memetakan kembali daerah yang aman untuk ditinggali, dalam rangka menyiapkan rekomendasi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya gempa bumi Palu dan sekitarnya.
"Kita sudah harus berjalan ke hal yang lain jadi kita tidak mempermasalahkan lagi masalah kejadiannya seperti apa? dan sebagainya. Tapi ke depannya harus seperti apa Palu dan sekitarnya," kata Suhendar.
Dengan demikian, pemerintah berharap, Kota Palu yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah yang didesain sebagai pusat logistik terpadu dan industri pengolahan pertambangan di wilayah Sulawesi, dapat tumbuh dan dikembangkan kembali setelah gempa bumi ini.
Sebagaimana diketahui telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 pada tanggal 28 September 2018 lalu. Goncangan ini melanda daerah Kabupaten Donggala, Palu, Parigi dan Sigi, Sulawesi Tengah. Akibat kejadian ini ada sekitar ribuan korban yang meninggal dunia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ancaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, diperlukan penataan kawasan rawan bencana dengan memastikan tata ruang yang kokoh.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta bersama lembaga terkait akan turun ke warga di seluruh wilayah administrasi Jakarta.
Baca SelengkapnyaCerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.
Baca Selengkapnya