Pemerintah Ingin Mobil Listrik Bisa Dijual Lebih Murah, Apa Solusinya?
Merdeka.com - Indonesia menggelar Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community Council( AECC) ke-22, 6–7 Mei 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Pada sidang yang digelar Sabtu (6/5) hari ini, dilakukan tinjauan akhir dari pembahasan untuk AECC yang akan didiskusikan pada Minggu (7/5/2023) besok.
Chair Senior Economic Official dari Indonesia, Edi Prio Pambudi mengatakan, pertemuan Dewan MEA ini salah satunya membahas terkait pembangunan ekosistem kendaraan listrik, atau electric vehicle (EV) di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia sebagai tuan rumah mendukung penuh, ditambah Pemerintah RI sudah mulai memetakan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air yang bisa dipakai jadi percontohan.
-
Mobil listrik apa yang mendukung KTT ASEAN 2023? Wuling Motors kembali berpartisipasi sebagai Official Car Partner di KTT ASEAN 2023 yang akan digelar pada 5-7 September di Jakarta. Wuling mengerahkan 150 unit Air ev untuk mendukung mobilitas para delegasi dalam rangkaian acara yang berlangsung pekan depan.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Bagaimana Delta Electronics mendukung infrastruktur EV di Indonesia? Mereka telah menjalin kerja sama dengan PLN untuk menyediakan solusi pengisian daya EV yang berkualitas tinggi.
-
Apa yang PLN lakukan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Kenapa Delta Electronics mendukung infrastruktur EV di Indonesia? Perusahaan yang fokus pada inovasi produk hemat energi dan ramah lingkungan ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan.
"Ekosistem kita bentuk, paling tidak kita melihat sekarang. Ini kan sudah ada mulai penataan terhadap bagaimana ketersediaan bahan baku untuk baterai (kendaraan listrik), bagaimana nanti dalam proses produksinya," kata Edi di sela-sela Pertemuan Dewan MEA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (6/5).
Edi menyebut, pemerintah juga tak ingin harga kendaraan listrik terlampau mahal. Oleh karenanya, turut dibahas juga soal rencana pemberian subsidi guna memastikan penggunaan EV.
"Lalu ada juga bagaimana nanti meletakkan subsidi, karena EV itu electric vehicle. Kalau kemudian teknologi kita tidak support, nanti jadi expensive vehicles. Jadi masyarakat juga tidak mampu untuk membeli," ungkapnya.
Edi menekankan, Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN berpikir bersama-sama untuk membangun ekosistem EV di ASEAN. Dengan tujuan, agar sektor industri tersebut bisa tertata dari ujung ke ujung.
Tak hanya Indonesia, Edi mengatakan bahwa negara ASEAN lain semisal Vietnam, Thailand dan Malaysia juga sudah unggul dalam produksi kendaraan konvensional. Tinggal bagaimana memperbaharuinya menjadi industri kendaraan listrik di negara masing-masing.
"Sekarang dengan adanya peralihan begini, bagaimana nanti adopsi teknologinya, bagaimana penyiapan tenaga kerjanya, bagaimana menata pasarnya. Dan ini panjang, karena EV tidak sekadar mobilnya. Bagaimana nanti penyediaan charging station-nya dan lain-lain. Tentu itu menjadi banyak PR yang harus segera dituntaskan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah hendak menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) dunia
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaHarga Terjangkau Jadi Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia
Baca SelengkapnyaPemerintah mengatur pengenaan tarif PPnBM dilihat berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaPenjualan kendaraan listrik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun 2022 ke 2023
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaToyota memandang insentidf diperlukan untuk mobil hybrid (HEV) seperti yang diberikan ke mobil listrik (BEV). Seperti insentif PPN dan PKB.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemukan daftar harga mobil listrik terbaru di Indonesia dan insentif pajak yang membuatnya lebih terjangkau.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca Selengkapnya