Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah ingin pamer kepemilikan Natuna di Konferensi Asia Afrika

Pemerintah ingin pamer kepemilikan Natuna di Konferensi Asia Afrika arief yahya. ©blogspot.com

Merdeka.com - Kepulauan Natuna di Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Laut China Selatan, diklaim Republik Rakyat China (RRC) sebagai wilayah kekuasaannya. Kondisi ini langsung ditanggapi keras Presiden Joko Widodo dan meminta Pemerintah China berhati-hati dalam mematok batas negara.

Natuna merupakan kepulauan terluar dari Indonesia. Dengan potensi kekayaan alam luar biasa besar, khususnya gas, membuat wilayah ini banyak diminati negara lain untuk mencari keuntungan.

Selain energi, kekayaan alam lainnya ialah keindahan pantai pasir putih di pantai Kepulauan Natuna tentu membuat wisatawan lokal maupun mancanegara tergiur untuk mengunjunginya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan akan memamerkan kekayaan alam pulau-pulau kecil dan terluar Indonesia di acara Konferensi Asia Afrika (KAA) mendatang. Langkah ini dianggapnya sebagai upaya menjaga pulau tersebut dari cengkeraman negara asing.

"Ya jadi kita nanti ada event bagus di KAA tentang pengelolaan pulau-pulau kecil," kata Arief di Jakarta, Rabu (25/3).

Tidak hanya Kepulauan Natuna yang menjadi fokus pembenahan Kementerian Pariwisata. Pasalnya, banyaknya pulau lain di Indonesia yang tidak terurus.

"Tidak hanya khusus Natuna karena ada ratusan pulau. Di agendanya itu nantinya dibahas soal pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar," terangnya.

Seperti diketahui, China secara sepihak pada 2009 menggambar sembilan titik ditarik dari Pulau Spratly di tengah Laut China Selatan, lalu diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pemerintah Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memprotes lewat Komisi Landas Kontinen PBB.

Garis putus-putus yang diklaim pembaruan atas peta 1947 itu membuat Indonesia berang. Padahal RI sebenarnya berencana menjadi penengah negara-negara yang berkonflik akibat Laut China Selatan.

Usut punya usut, klaim yang bikin repot enam negara ini dipicu kebijakan pemerintahan Partai Kuomintang (kini berkuasa di Taiwan). Mazhab politik Kuomintang menafsirkan wilayah China mencapai 90 persen Laut China Selatan.

China sejauh ini telah bersengketa sengit dengan Vietnam dan Filipina akibat klaim mereka di Kepulauan Spratly.

Setelah berkuasa, Presiden Jokowi hendak menegaskan sikap terhadap Natuna, lebih keras dari sikap SBY.

"Sembilan titik garis yang selama ini diklaim Tiongkok dan menandakan perbatasan maritimnya tidak memiliki dasar hukum internasional apapun," ujarnya saat diwawancarai Koran Yomiuri Shimbun.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Jaga Kedaulatan Negara, Menteri ATR Serahkan Sertifikat Pos Lintas Batas Negara
Jaga Kedaulatan Negara, Menteri ATR Serahkan Sertifikat Pos Lintas Batas Negara

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hadir memberikan kepastian hukum terhadap PLBN.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Sail Teluk Cenderawasih 2023 Diharapkan Genjot Wisatawan Hingga Minat Investor Baru di Papua
Sail Teluk Cenderawasih 2023 Diharapkan Genjot Wisatawan Hingga Minat Investor Baru di Papua

Jokowi berharap Sail Teluk Cendrawasih 2023 makin menduniakan Papua.

Baca Selengkapnya
Festival Pantai Pasir Anjing, Skala Lokal Promosinya dari Daerah hingga Nasional
Festival Pantai Pasir Anjing, Skala Lokal Promosinya dari Daerah hingga Nasional

Festival Pantai Pasir Anjing akan dilaksanakan dalam skala lokal tapi promosinya dari daerah hingga Nasional.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Lautan Pasifik Harus Menjadi Unsur Pemersatu Demi Kemajuan Rakyat
Puan Maharani: Lautan Pasifik Harus Menjadi Unsur Pemersatu Demi Kemajuan Rakyat

Hal itu disampaikan Puan Maharani pada Pertemuan ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership.

Baca Selengkapnya
Buka Gala Dinner KTT AIS Forum di Bali, Jokowi Sebut Laut adalah Kehidupan dan Kesatuan Manusia
Buka Gala Dinner KTT AIS Forum di Bali, Jokowi Sebut Laut adalah Kehidupan dan Kesatuan Manusia

Menurutnya, lautan adalah kehidupan warga dunia yang mesti dikelola secara tanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Potret Pasukan Kopasgat TNI Siaga Penuh, Bersenjata Lengkap Jaga KTT AIS di Bali
Potret Pasukan Kopasgat TNI Siaga Penuh, Bersenjata Lengkap Jaga KTT AIS di Bali

Pasukan Kopasgat siaga amankan KTT AIS di Bali. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.

Baca Selengkapnya
Kepulauan Tidore Disiapkan Jadi Pariwisata Baru di Indonesia Timur
Kepulauan Tidore Disiapkan Jadi Pariwisata Baru di Indonesia Timur

Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan mengembangkan berbgai potensi khususnya kekayaan rempah.

Baca Selengkapnya
Pelindo Tuan Rumah ASEAN Ports Association Meeting ke-47 di Bali
Pelindo Tuan Rumah ASEAN Ports Association Meeting ke-47 di Bali

Agenda tahunan APA Meeting itu mempertemukan otoritas dan operator pelabuhan dari 9 negara.

Baca Selengkapnya
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia

Prabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya