Pemerintah Inisiasi Program Biodiesel B40, Pasokan CPO Indonesia Cukup?
Merdeka.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memastikan siap memasok sawit atau CPO untuk kebutuhan program biodiesel B40 dalam negeri yang sedang diinisiasi oleh pemerintah.
Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono memastikan pihaknya terbuka terhadap peninjauan khususnya untuk kenaikan blending sawit dari saat ini mencapai 30 persen atau B30 menjadi B40, mengingat kebijakan ini dapat berdampak pada produk turunan sawit lainnya.
"Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh GAPKI mencapai 9,3 juta ton," kata dia melansir Antara di Jakarta, Rabu (31/8).
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana kelapa sawit diubah menjadi biodiesel? Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit yang dicampur dengan metanol atau etanol.
-
Kenapa sawit perlu diremajakan? Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Kenapa Dharma Satya Nusantara ekspansi ke kelapa sawit? Pada tahun 1996 secara resmi perusahaan ini memulai ekspansi bisnis kelapa sawit hingga saat ini lahan perkebunan yang dikelola seluas 112.900 hektar, dengan luas area dewasa sebesar 104.400 hektar.
Kebijakan tersebut, dapat membuat adanya penghitungan ulang antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal dan energi. "Supaya tidak terjadi kebutuhan pangan, saling bersaing dengan non pangan dan energi," jelas Eddy.
Untuk mempertahankan pasokan ke depan, Eddy juga menyarankan berbagai pihak terkait turut berupaya meningkatkan produktivitas kebun masyarakat, di antaranya lewat replanting atau peremajaan.
"Sebab penanaman kebun masyarakat yang lalu banyak terkontaminasi bibit palsu, sehingga produktivitas rendah. Di samping itu, tanaman (sawit) memang secara umur sudah saatnya diremajakan," tambah dia.
Realisasi Penyaluran B30
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter atau naik 63 persen dari alokasi 10,15 juta kiloliter.
Indonesia saat ini merupakan negara pertama di dunia yang sudah mencampurkan energi terbarukan ke minyak solar mencapai 30 persen atau B30 dibandingkan negara lain seperti Argentina, Brasil dan AS yang masing-masing baru memasuki skema B10, B12 dan B20.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan biodiesel di Indonesia.
Tantangan tersebut adalah insentif untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor.
Kemudian, fluktuasi harga minyak sawit (CPO) dan minyak dunia, serta harga minyak bumi yang rendah dan harga CPO yang tinggi. Hal ini menyebabkan disparitas HIP antara harga bahan bakar nabati (BBN) dan BBM membesar. "Beberapa bahan pendukung produksi Biodiesel masih bergantung impor," kata Dadan.
Selain itu, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah seperti tangki penyimpanan pada titik serah terminal bahan bakar minyak (TBBM), fasilitas Jetty.
Kemudian, ketersediaan kapal yang memenuhi syarat pengangkutan fatty acid methyl esther/ester metil asam lemak atau FAME.
Dadan juga menyatakan diversifikasi bahan baku sebagai bahan produksi BBN pengganti solar (green diesel) masih memerlukan waktu untuk pengembangan.
"Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama Biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk Biodiesel Indonesia," ucapnya.
Tren Konsumsi Biodiesel
Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan mengatakan konsumsi biodiesel mempunyai tren positif dalam satu dasawarsa terakhir yang juga diiringi dengan pertumbuhan produksi yang pesat dalam 16 tahun terakhir.
"Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021," ujar Paulus.
Dia pun memastikan pemanfaatan biodiesel efektif untuk meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. Selain itu, penggunaan biodiesel membantu peningkatan kesejahteraan petani, setelah adanya keseimbangan antara konsumsi dan ekspor.
Kondisi itu yang menyebabkan terjadinya stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di dalam negeri. Bahkan, semenjak 2021 hingga Maret 2022, harga TBS petani rerata di atas Rp3.000 per kilogram. "Tidak benar kalau dikatakan biodiesel menguntungkan korporasi. Di lapangan, program ini juga menopang kenaikan harga buah sawit petani," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Implementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaUntuk memperoleh anggaran sebanyak itu harus dibarengi dengan peningkatan ekspor sawit.
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaKedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten
Baca SelengkapnyaB40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.
Baca SelengkapnyaTahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca Selengkapnyamenteri ESDM menilai untuk mencapai B100 diperlukan peningkatan bertahap.
Baca Selengkapnya