Pemerintah Jamin Harga Alat Rapid Test Buatan Indonesia Lebih Murah dari Impor
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan kualitas alat rapid test produksi dalam negeri, RI-GHA, dapat disandingkan dengan rapid test kit impor. Bahkan, Menko Muhadjir menyebutkan, karena diproduksi dalam negeri, rapid test kit RI-GHA akan memiliki harga yang lebih murah dibanding test kit impor.
"Saya yakin produk dalam negeri nanti rapid test lebih murah, mampu bersaing dan siap-siap, kalau ada produk luar yang banting harga, kita juga siap-siap banting harga," ujar Menko Muhadjir di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7).
Apalagi, beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020 telah membatasi tarif pemeriksaan rapid test tertinggi sebesar Rp 150.000. Oleh karenanya, harga alat rapid test lokal ini dijamin akan lebih murah.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana produsen tahu di Purwakarta menghemat biaya produksi? Agar tidak merugi saat tidak menaikkan harga, Nana lebih memilih memperkecil ukuran tahu buatannya.'Supaya tak merugi sekaligus menghemat biaya produksi, terpaksa kami memperkecil ukurannya,' kata dia, Kamis (23/11), mengutip Liputan6.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Kenapa metode baru ini lebih efisien? 'Ini kalau pakai panci biasa tanpa teknik tadi, dia bisa sampai 2 jam bahkan lebih,' ungkap Eva & Ridwan, menekankan efisiensi metode ini.
Indonesia Siap Produksi 200.000 Alat Rapid Test Juli ini
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, menyatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi RI-GHA dengan menambah mitra produksi yang saat ini baru 2, yaitu PT Hepatika Matarama dan Laboratorium Prodia.
Rapid test ini memiliki kelebihan lebih praktis, hasil cepat, sekitar 15 menit, lalu desain yang sederhana dan penggunaan yang fleksibel. "Besaran produksi kami target 200.000 bulan ini, bulan depan 400.000," kata Menteri Bambang.
Menko Muhadjir bilang, Kemenko PMK bersama para pihak terkait akan memonitor penggunaan produk dalam negeri agar terus ditingkatkan. "Kami bersama Kemenristek menindaklanjuti untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri tanpa harus bergantung produk luar. Kita perlu ada revolusi mental untuk mencintai produk sendiri dan percaya diri dengan produk dalam negeri," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Indonesia Digital Test House Dengan Anggaran Hampir Rp1 Triliun
Baca SelengkapnyaBudi mengakui, harga obat dalam negeri sangat mahal. Bahkan, tiga hingga lima kali lebih mahal daripada Malaysia.
Baca SelengkapnyaJokowi senang produk ini nantinya akan lebih kompetitif dibanding minyak goreng biasa
Baca SelengkapnyaTemukan perbedaan utama antara mobil CKD dan CBU serta pilih yang tepat sesuai anggaran dan kebutuhan Anda.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca Selengkapnya