Pemerintah jangan hanya fokus benih berkualitas, tapi juga pasar pembeli hasil panen
Merdeka.com - Staf Pengajar Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB), Asep Setiawan menekankan pentingnya perencanaan matang dalam upaya penyediaan benih bagi petani. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan ketersediaan benih dan mendukung upaya menciptakan ketahanan pangan nasional.
Menurut dia, tantangan dalam pertanian bukan saja ketersediaan benih yang bermutu, melainkan juga penyerapan benih yang di pasar. Dia mengakui, petani enggan menanam varietas tertentu karena tidak adanya kepastian akan diserap pasar ketika dipanen.
"Petani tidak mau tanam A karena orang beli varietas lain," kata dia, dalam 'Focus Group Discussion (FGD) Ketersediaan Benih dan Bibit Komoditas Pangan', di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (24/10).
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Apa target Mentan untuk produksi padi di lahan rawa? Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Apa tambahan yang diberikan Kementan untuk produksi padi dan jagung? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Karena itu, pemerintah diharapkan tidak hanya mendorong pengembangan benih berkualitas lalu mendistribusikan kepada petani, tapi juga memastikan bahwa varietas padi yang dihasilkan nanti akan terserap oleh pasar.
"Kaitkan dengan market. Jadi bukan soal kualitas benih tapi jamin bahwa sampai petani mutu benih tetap, dan perhatikan ujung (market). Sistem benih, bagaimana dia bisa masuk dan terdistribusi dengan baik. Dari planning sampai market," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah juga diharapkan turut mempertimbangkan kapasitas penangkaran benih masing-masing wilayah. Sebab kapasitas setiap wilayah dalam menyerap benih yang disebarkan pemerintah amat bervariasi.
"Kapasitas penangkar benih. Tidak bisa buat satu kebijakan yang di Jawa berlaku untuk NTT sama. Kalau begitu kita akan gagal terus," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marketplace akan didorong menjadi wadah bagi produsen benih legal untuk memasarkan benih bermutu sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap benih bermutu.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi
Baca SelengkapnyaPadi dan jagung menjadi fokus utama Kementan saat ini.
Baca SelengkapnyaSeluruh proses pengadaan alsintan di kementan dilaksanakan secara terbuka dan transparan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca SelengkapnyaBanyak petani mengeluhkan pupuk subsidi dijual dengan harga dua kali lipat.
Baca SelengkapnyaPoin 12 berbunyi, 'Menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisi langsung ke petani'.
Baca Selengkapnya