Pemerintah janji jaga harga beras saat musim paceklik
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan menurun 2,18 persen dibandingkan Februari 2016, yakni sebesar Rp 9.572 per kg. Sedangkan, harga beras kualitas medium menurun 1,84 persen sebesar Rp 9.444 per kg, dan harga beras kualitas rendah menurun 2,17 persen sebesar Rp 8.995 per kg.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan menurunnya harga beras saat ini karena tengah memasuki musim panen. Sehingga, stok beras tengah melimpah dan harga menurun.
Meski begitu, dia menyarankan agar pemerintah harus mengkhawatirkan harga beras pada Juni hingga Desember. Sebab, bulan-bulan tersebut merupakan musim pancaroba.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga beras mulai naik di Purworejo? Dalam beberapa pekan terakhir, harga beras pada tingkat penggiling di Purworejo terus melambung tinggi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
"Artinya beras atau padi harganya turun karena musim panen raya sekarang. Yang harus diperhatikan inflasinya mungkin sesudah Juni-Desember," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (1/4).
Meski begitu, dia tidak bisa memastikan inflasi akan ikut meningkat pada musim pancaroba atau tidak. Namun, jika inflasi ingin rendah, maka pemerintah harus menjaga harga pangan sebelum masa pancaroba.
"Kalau mau jaga inflasi harus menjaga harga pangan Juni-Desember," pungkas dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan akhir tahun akan terjadi puncak inflasi. Hal ini dikarenakan masyarakat akan menyambut bulan puasa yang diikuti dengan musim pancaroba.
"Mei mungkin masih moderat, tapi mungkin Juni. Karena Juni puasa mungkin mulai 7-8 Juni, saya kira mulai bulan itu yang saya kira bisa jadi puncak inflasi yang sekarang bisa dikhawatirkan bisa akhir tahun, kalau akhir tahun itu jadi puncak inflasi. Tapi kemungkinan tahun ini Juni," kata Sasmito. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnyaperpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar. Khususnya, stok beras premium di pasar modern.
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaTerlebih BMKG menyebut puncak musim kemarau akan terjadi di Agustus-September 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca Selengkapnya