Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah janji tetap jaga stabilitas nilai tukar Rupiah

Pemerintah janji tetap jaga stabilitas nilai tukar Rupiah sri mulyani. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika melemah terendah sejak awal 2018. Hari ini, mata uang Garuda tembus Rp 14.200 per USD. Pada perdagangan siang hari ini, kurs bahkan sempat menyentuh Rp 14.217 per USD.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus bekerja sama dalam rangka melakukan stabilisasi Rupiah. Bank Indonesia sendiri telah melakukan berbagai kebijakan moneter.

"Kebijakan moneter Pak Gubernur (Bank Indonesia) sudah menyampaikan beberapa kali dan kita akan terus bekerja sama dan dari sisi eksternal balance akan terus diperbaiki meskipun dampaknya jangka menengah panjang," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (28/6).

Sri Mulyani melanjutkan, faktor internal dan faktor eksternal menjadi pemicu tersungkurnya nilai Rupiah. Untuk kedua hal ini pemerintah akan terus melakukan kontrol, agar pergerakan Rupiah tidak terlalu jauh.

"Dari hal yang bisa kita kontrol akan dikontrol terutama yang berhubungan dengan framework kerangka kebijakan makro. Apakah itu dari sisi fiskal, moneter dan neraca pembayaran agar yang disebut vulnerability atau kerawanan itu tetap bisa ditekan," jelasnya.

"Dari sisi fiskal, defisit tetap kita jaga. Dan apa yang disebut jadwal penerbitan surat utang dan pelaksanaan dari sisi penerimaan dan belanja akan terus disampaikan agar ada yang namanya kepercayaan meskipun terjadi perubahan yang cukup besar," sambungnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ke depan pemerintah akan memitigasi pergerakan baik sentimen pasar maupun fundamental seperti perubahan karena kebijakan Amerika Serikat atau penguatan USD dan arus modal.

"Saya rasa kalau dari sisi instrumen itu kan salah satu pergerakan baik sentimen market maupun fundamental. Kalau yang sifatnya relatif, seperti perubahan karena kebijakan AS atau penguatan dolar dan arus modal maka kita perlu mitigasi," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah

Pelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya