Pemerintah Jelaskan Alasan Pentingnya Tarik Utang Dimasa Pandemi Corona
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, mengatakan pandemi Covid-19 ini membuat pemerintah untuk pertama kalinya menjadi penyangga utama ekonomi. Di mana, biasanya, roda perekonomian Indonesia terbesar ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi.
"Ini kali pertama pemerintah jadi penyangga utama, ketika market terganggu dan warga tertekan," kata kata Yustinus dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk Efek Resesi di Tengah Pandemi, Jakarta, Sabtu (7/11).
Meski begitu, Yustinus menyebut pemerintah juga memiliki keterbatasan dalam menyelamatkan sektor ekonomi. Sehingga terpaksa melakukan pelebaran defisit anggaran hingga 6,34 persen tahun ini. Sebab, dalam kondisi ini, pendapatan negara dari pajak pun menurun.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Apa fungsi utama Bank Pemerintah? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Kenapa Bank Pemerintah penting? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
"Karena ini tanggung jawab dan harus diambil maka (akhirnya) memperlebar defisit APBN menjadi 6,34 persen," kata dia.
Maka dari itu berbagai pembiayaan dilakukan seperti menambah utang baik itu ke luar negeri maupun kepada bank sentral dengan mekanisme burden sharing. Yustinus mengatakan saat ini Bank Indonesia dan pemerintah telah bekerja sama untuk menangani dampak pandemi dengan memberikan pembiayaan.
Skema Burden Sharing Bantu Pemerintah Selamatkan Ekonomi
Dalam mekanisme burden sharing ini, bank sentral membeli surat utang negara dengan mekanisme last resort. "Pembiayaan utang ini dengan burden sharing dengan Bank Indonesia karena keduanya sama-sama memahami keadaan," kata dia.
Dia menambahkan, mekanisme burden sharing ini sudah lebih dari cukup untuk menolong pemerintah untuk memberikan stimulus kepada masyarakat. Sehingga dia menilai jalur cetak uang tidak akan ditempuh pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi saat ini.
"Saya kita dengan skema burden sharing ini sudah cukup," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya ialah potensi melebarnya defisit APBN 2025 akibat terbatasnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca Selengkapnya