Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Jokowi Cari Utang Baru Rp323 Triliun di Kuartal II-2021

Pemerintah Jokowi Cari Utang Baru Rp323 Triliun di Kuartal II-2021 Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan total pengadaan pinjaman tunai atau utang pada kuartal II-2021 mencapai Rp323,4 triliun. Adapun penambahan utang tersebut berasal dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Untuk penambahan bersumber dari SUN ditarget senilai Rp194,6 triliun yakni dengan mengutamakan penerbitan SUN melalui lelang, kemudian penerbitan Samurai Bond, dan Private Placement yang dilakukan dengan tujuan khusus. Selanjutnya untuk penerbitan utang SBSN Rp108,4 triliun.

"Mengutamakan penerbitan SBSN melalui lelang, penerbitan sukuk valas, private placement dilakukan dengan tujuan khusus," tulis DJPPR dalam Laporan Debt Portofolio Review Kuartal I 2021, Selasa (18/5).

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, untuk pinjaman ditargetkan sebesar Rp20,4 triliun yakni melalui pengadaan pinjaman tunai dari World Bank, AIIB, KfW dan JICA, selain itu, sumber pemberi pinjaman dapat berubah sesuai dengan progres negosiasi dan penyiapan dokumentasi.

Lebih lanjut, DJPPR juga masih melihat adanya risiko ekonomi makro dan pembiayaan yang cenderung meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, tensi geopolitik akibat kemungkinan berlanjutnya perang tarif AS dengan China dan krisis Myanmar serta adanya risiko penundaan pemberian vaksin Astrazeneca oleh beberapa negara.

Tak hanya itu, risiko tersebut akan menimbulkan dampak bagi pasar keuangan dalam negeri yakni, berpotensi meningkatkan yield surat berharga AS. Hal ini akan mendorong penguatan dolar AS dan memberikan tekanan kepada sektor keuangan emerging market.

"Perang tarif dapat memicu instabilitas politik di kawasan dan penundaan pemberian vaksinasi dapat menyebabkan percepatan pemulihan ekonomi jadi terhambat," tuturnya.

Oleh karena itu, untuk memitigasi risiko tersebut dalam jangka pendek hingga menengah, pemerintah akan terus memperkuat pendalaman pasar keuangan dalam negeri. Kedua, melakukan koordinasi secara intensif dengan Bank Indonesia untuk menjaga cadangan devisa. Ketiga pembatasan impor secara selektif dan pemberian stimulus pada ekspor untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Keempat akan mengembangkan pasar ekspor non-tradisional dan melanjutkan program vaksinasi dengan diversifikasi produk vaksin, untuk mengurangi ketergantungan pada satu produsen," jelas DJPPR.

Jangka Panjang

Sementara itu dalam jangka panjang pemerintah juga akan melanjutkan kebijakan pengurangan ketergantungan energi minyak bumi. Tak hanya itu, DJPPR mencatat juga ada risiko pembiayaan utang yang cenderung meningkat yang disebabkan oleh kenaikan US Treasury dan perbaikan ekonomi AS berpotensi mendorong capital outflow dan memperlemah kurs rupiah.

"Di tengah risiko tersebut, maka akan berdampak pada target penerbitan utang 2021 dinilai masih bisa dipenuhi meski berpotensi meningkatkan cost of borrowing," bunyi laporan tersebut.

Sebagai informasi, total utang yang ditarik pemerintah sepanjang kuartal I-2021 mencapai Rp414,98 triliun atau 24,3 persen dari target utang bruto 2021. Utang ini berasal dari SBN sebesar Rp398 triliun dan penarikan pinjaman mencapai Rp16 triliun.

Sementara itu, realisasi utang neto hingga kuartal I tercatat Rp334,77 triliun atau 27,7 persen dari target utang neto sebesar Rp1.207,6 triliun.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Utang Ratusan Triliun Rupiah untuk Transisi Energi, Minta Bunga di Bawah 5 Persen
Indonesia Bakal Utang Ratusan Triliun Rupiah untuk Transisi Energi, Minta Bunga di Bawah 5 Persen

Pemerintah tak ingin utang untuk transisi energi tersebut nantinya membebani generasi penerus bangsa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kasih Dana Fantastis untuk PT Wijaya Karya
Jokowi Kasih Dana Fantastis untuk PT Wijaya Karya

Penambahan pernyataan modal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha

Baca Selengkapnya
Bertemu Joe Biden, Jokowi Singgung Pinjaman Rp300 Triliun untuk Transisi Energi
Bertemu Joe Biden, Jokowi Singgung Pinjaman Rp300 Triliun untuk Transisi Energi

Indonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target

Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Biaya Pembangunan IKN Hanya 20 Persen dari APBN, Sisanya Swasta
Biaya Pembangunan IKN Hanya 20 Persen dari APBN, Sisanya Swasta

Dari Total anggaran yang dibutuhkan, APBN hanya akan membiayai 20 persen saja.

Baca Selengkapnya
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin

Jokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya

Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya