Pemerintah Jokowi janji sulap Batam saat ini lebih 'seksi'
Merdeka.com - Pemerintah tengah berupaya merevitalisasi kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) atau free trade zone (FTZ) Batam. Sebab, berbagai permasalahan yang terjadi selama ini di Batam menjadi kendala para investor untuk mengembangkan potensi di sana.
Seperti masalah ketenagakerjaan, proses dualisme antara pemerintah dan badan pengelola Batam, dan masalah rencana tata ruang wilayah.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan salah satu perbaikan yang akan dilakukan pemerintah adalah efektivitas iklim investasi di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Sehingga, para investor asing akan tertarik untuk berinvestasi di daerah tersebut, salah satunya investor dari Singapura.
-
Kenapa Kutai Timur terbuka untuk investor? 'Kami masih sangat terbuka dan siap berkolaborasi (dengan investor),' kata Nurullah beberapa waktu lalu.
-
Apa yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang? Sebelumnya, sejumlah media di Kepulauan Riau memberitakan adanya informasi akan terjadi tsunami akibat aktivitas seismik pada Selasa (17/9) di Kota Batam dan Tanjungpinang, sehingga meresahkan masyarakat.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Bagaimana BP Batam siapkan relokasi? “Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kavling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak 3.000 unit, kemudian kami sediakan juga Fasum dan Fasos, serta area kantor pemerintahan,“ ujar Muhammad Rudi.
-
Mengapa BKPM belum menerima pertanyaan dari investor? Dia juga menyampaikan sejak pengunduran diri Kepala dan Wakil OIKN hingga hari ini, BKPM juga belum menerima pertanyaan dari investor.
"Hari ini lebih banyak masih diwarnai diskusi dan usulan dan laporan terkait perkembangan otoritas Batam di sana. Intinya pemerintah akan memberikan kepastian dan iklim investasi yang lebih menarik di BBK," kata Franky di gedung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/1).
Dia menambahkan, meski kondisi Batam sendiri masih terbilang baik, namun pemerintah akan tetap mengembangkan berbagai potensi investasi di sana. "Kita ingin terjadi peningkatan tidak hanya iklim tapi juga investasi di Batam. Singapura investornya mengatakan BBK salah satu tujuan investasi yang penting, seperti wisata dan industri," imbuhnya.
Sehingga, sangat penting bagi pemerintah untuk segera mencari solusi guna kelancaran rencana tersebut. "Namun boleh dikatakan selama 2015 ini sudah nampak langkah konkretnya. Seperti rendahnya unjuk rasa di Batam, dan kunjungan presiden ke Batam merupakan satu sinyal bahwa Batam penting," pungkas Franky.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa waktu ke depan, akan ada sejumlah perusahaan yang mulai beroperasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa saat ini pemerintah bukan hanya fokus pada marketingnya, tetapi penyelesaian di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur mencapai angka 7 persen.
Baca SelengkapnyaBatam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.
Baca Selengkapnya“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.
Baca SelengkapnyaBernvestasi di IKN seperti membeli masa depan, karena berbagai infrastruktur baru dapat dirasakan manfaatnya beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaMenurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi seperti memindahkan ASN hingga fasilitas seperti sekolah hingga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)
Baca Selengkapnya